Agustus 29, 2008

Lomba Hias Kantor, Diknas Jember Gondol Juara Pertama

0 komentar

Berita Jember, Momentum Agustusan, rupanya tidak disia-siakan dan dimanfaatkan oleh Drs. Ahmad Sudiyono, SH, Msi sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember dengan menghias kantornya yang bernuansa merah putih, untuk memberikan semangat dan memacu stafnya melakukan kebersihan kawasan kantor menjadi teduh, indah dan bersih dan memberikan semangat untuk ikut memperingati HUT ke-63 RI tahun 2008 ini. "Tidak hanya keindahan gapura, tapi juga kreatifitas pegawainya yang menghias gapura sesuai dengan tema kemerdekaan, dan sekali lagi kebersihan lingkungan juga menjadi perhatiannya, "ujar Ahmad Sudiyono usai menerima piala penghargaan sebagai juara pertama lomba menghias kantor, Kamis (28/8) di Lapangan Kecamatan Pakusari Jember kemarin.
“Melalui lomba menghias kantor ini, image dan performen kantornya yang bersih, teduh dan indah akan senantiasa terjaga, “harap Ahmad
Namun yang terpenting, lanjut Ahmad, lomba tersebut juga untuk membiasakan dengan peduli lingkungan. "Kami berharap dengan lomba tersebut, kepedulian lingkungan menjadi budaya di masyarakat dan kantor-kantor pemerintah dan swasta, "harapnya.
Sedangkan kegiatan menghias kantor yang dilakukan mulai dari pemasangan lampu hias dengan nuansa merah putih, pemasangan umbul-umbul dan rontek, pengapuran dan pengetiran batang-batang pohon perindang jalan, pengecatan pot-pot hias yang berada ditepi jalan dengan cat serasi dan bernuansa merah putih. “Peningkatan keindahan taman-taman dengan penyiraman dan penataan, sehingga nampak lebih teratur dan rapi, “ungkapnya.
Diharapkan oleh Ahmad melalui acara ini masyarakat bisa mulai mencintai dan menjaga kebersihan lingkungannya yakni mulai dari lingkungan di sekitar rumah mereka maupun lingkungan tempat mereka bekerja, sehingga tercipta suasana yang sehat dan nyaman. (*/tot)
Selengkapnya.....

Dari Dialoq Solutif Bedah Potensi Desa Di Kecamatan Pakusari

0 komentar

Berita Jember, Meski Pakusari yang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Jember yang tergolong miskin, tetapi kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajibannya membayar pajak sangat tinggi. “Baru pada bulan Agustus 2008, ternyata pelunasan pajak sudah mencapai 60 % atau 10 besar (urutan ke-7) dari semua kecamatan di Kabupaten Jember, “ungkap Bupati Jember, MZA Djalal pada saat acara dialoq solutif bedah potensi desa, Kamis (28/8) di Kecamatan Pakusari kemarin.
Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Djalal menyampaikan penghargaan kepada masyarakat atas kesadarannya memenuhi kewajibannya dalam soal pelunasan pajaknya yang semata-mata untuk melanjutkan pembangunan, khususnya di wilayah Kabupaten Jember ini. “Tentunya semua ini patut menjadi panutan khususnya bagi kecamatan yang selama ini masih belum sepenuhnya melunasi pajaknya, “harap Djalal.
Ternyata selain punya kesadaran yang tinggi dari warga masyarakatnya, Kecamatan Pakusari menyimpan banyak potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah dan masih belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh para investor diwilayah ini. “Potensi itu diantaranya tanahnya yang subur dan adanya tambang batu piring dan dan gunung sepikul yang dapat dikembangkan untuk wisata, “jelas orang nomor satu di Jember ini.
Untuk itu Djalal sangat berharap kepada para investor untuk tidak ragu lagi menanamkan investasinya diwilayah ini dan mengenai keamanannya akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah kabupaten bersama aparatnya termasuk TNI dan Polri di Kabupaten Jember. “Karena segi keamanan merupakan syarat mutlak keberhasilan para pengusaha untuk berinvestasi menanamkan modalnya, “ujarnya.
Tentang potensi wisata gunung sepikul seperti yang diungkapkan Marzuki salah satu warga desa Pakusari mengungkapkan bahwa pernah ada investor yang ingin mengembangkan gunung sepikul ini untuk wisata, tetapi karena mereka berniat untuk membelinya akhirnya niatan itu ditolak oleh warga desa setempat, tetapi warga menginginkan investor ini untuk bekerjasama dalam mengelola aset tersebut. “Dipersilahkan para investor yang ingin mengelola wisata gunung sepikul, masyarakat akan sangat mendukungnya, “kata Fitri.
Potensi yang juga tidak kalah pentingnya berupa batu piring yang untuk wilayah Pakausari dan sekitarnya sangat melimpah dan berkualitas baik, namun dari tahun ke tahun karena kurangnya sentuhan tehnologi dan alat berat, potensi tersebut kurang maksimal dalam pengelolaannya. “Bahkan sampai saat ini masyarakat sangat membutuhkan alat berat yang dipergunakan untuk membuang limbah batu piring yang sudah tidak bisa digunakan lagi, ‘ungkap Fitri warga Desa Bedadung yang mewakili pengrajin batu piring didesanya.
Namun demikian dari dialoq yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam banyak terungkap berbagai hal yang perlu mendapatkan suport dan dukungan dari pemerintah setelah masyarakat berupaya melakukannya dengan cara swadaya dengan masyarakat. “Semua itu untuk percepatan dan akselerasi pembangunan yang selama ini terus digalakkan oleh pemerintah, “Ujar Sugiono warga desa Jatian yang sudah lama menjadi konsultan dan pekerja sosial diwilayah ini.Dari tujuh desa (Jatian, Kertosari, Patemon, Subo, Sumberpinang, Bedadung, dan Pakusari) yang ada di Kecamatan Pakusari akan bertekad mensukseskan semua program pembangunan untuk menuju masyarakat sejahtera dan lebih baik. (*/tot)
Selengkapnya.....

Agustus 27, 2008

Saat Masyarakat Nikmati BBJ, Jalanpun Terus Dibangun

1 komentar
Meski maraknya BBJ di Jember satu bulan penuh, Program pembangunan terus dikerjakan

Memperingati HUT RI ke 63 di Jember menyisakan hitungan hari dan selama sebulan penuh oleh pemerintah disajikan berbagai hiburan dan tontonan untuk masyarakat Jember dan sekitarnya.
Namun ditengah-tengah berlangsungnya BBJ, pemerintah masih tetap konsen dan terus melakukan kegiatan pembangunan seperti pada bulan-bulan sebelumnya. Sepeti yang sekarang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Jember lewat Bidang Cipta Karya membangun di 31 kecamatan di Jember.
Tidak terkecuali, saat masyarakat menikmati berbagai event di BBJ kali ini melangsungkan garapannya berupa jalan lingkungan dan MCK di pelosok desa dan kota. “Pembangunan terkait dengan jalan lingkungan dan MCK di tahun ini terus berlanjut sesuai jadwal yang telah ditentukan,”ungkap Ir Sudarminto Kabid Cipta Karya di ruang kerjannya kemarin.
Diungkap oleh Kabid Cipta Karya berlanjutnya pembangunan sesuai dengan amanat pembangunan yang tertuang di APBD Jember. “Sehingga konsentrasi pembangunan di seluruh desa di 31 kecamatan tetap terus digarap,”tandasnya.
Lebih lanjut menurut Sudarminto pembangunan jalan lingkungan di Jember ada beberapa tempat. “Di masing-masing desa yang telah di flooting ada 102 paket/unit jalan lingkungan,”paparnya.
Pembangunan jalan itu menurut Kabid Cipta Karya, pembangunan jalan itu sangat diperlukan untuk masyarakat desa yang membutuhkan kelancaran dalam akses ekonomi dengan daerak lainnya. “Sehingga kalau kondisinya rusak atau belum diperbaiki diharapkan dengan sentuhan pembangunan itu akan dapat memperlancar masyarakat setempat untuk ke kota,”jelasnya.
Dicontohkan di daerah seperti Curahnongko-Temporejo selain jalan sangat parah dan berat jika dilalui oleh masyarakat setempat maupun yang masuk ke daerah itu. “Dengan kondisi jalan sekarang yang telah bagus, maka warga dapat lebih lancar menjual hasil buminya ke kota,”paparnya.
Komitmen pemerintah daerah dalam membangun jalan lingkungan dalam tahun 2008 ini senilai kurang lebih 9,5 M, tentunya tidak seluruhnya dapat dicover oleh anggaran itu. “Mudah-mudahan ditahun mendatang dapat tersentuh dan diprogramkan,”harapnya.
Selain di Desa Curahnongk-Tempurejo, di wilayak kecamatan kota juga banyak yang telah dilakukan oleh pemerintah. “Seperti dio Kecamatan Patrang, di Jalan Damai, Jalan Kaswari Gang VIII, Jalan Kacah Piring Gang III, Jalan Kenanga Gang IV, Jalan Tengku Umar di sebelah SDN Tegal Besar III dan banyak lainnya,”imbuhnya.
Lebih lanjut dituturkan oleh Sudarminto di kecamatan kota saja ada sekitar 44 titik jalan lingkungan yang menjadi konsentrasi pembangunan di Jember. “Dari jumlah itu maka selebihnya berada di luar kecamatan kota,”terangnya. (*/jok)
Selengkapnya.....

Lagi, Jember Bakal Menerima ISO 9001-2000

0 komentar

Kalau pada Bulam Maret 2008 kemarin pemerintah lewat Dinas Kesehatan Jember dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan telah mendapatkan penghargaan ISO 9001-2000 di ketiga Puskesamasnya di Jember.
Maka rencananya pada hari ini, bertempat di Hotel Mulia Jember, WQA (Worldwide Quality Assuransce) akan memberikan penghargaan Sertifikat Sistem Menejement Mutu ISO 9001/2000 kepada Unit Transfusi Darah PMI Cabang Jember.
Pada agenda acara itu nantinya tidak saja diberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Jember lewat Bupati Jember namun selanjutnya akan dilakukan pelatihan penghitungan biaya pelayanan darah se Jatim.
Kehadiran UTDC (Unit Tranfusi Darah Cabang) se Jawa Timur menurut Dr Umi Jauhari “Karena Jember dianggap pioner dan satu-satunya daerah menjadi contoh karena UPDC se Indonesia hanya Jember yang dapat ISO sehingga atas anjuran UTDP (Unit Tranfusi Darah Pusat) mengundang UTDP lainnya,”ungkapnya.
.Hal ini pantas diterima oleh Jember medapatkan ISO karesa selain pembinaa sering dilakukan oleh pusat ke UPDC Jember. “Selain itu kita uji kepuasan pelanggan terhadap pelayanan kami selama satu tahun ini dengan melakukan penebaran quisioner dan ternyata mendapatkan diatas 70 persen mendapatkan kepuasannya,”paparnya.
Penyerahan penghargaan ISO 9001/2000 di Jember menurut Kepala UTDC Jember, sekaligus terkait dengan diselenggarakannya BBJ kali ini. “Harapannya dengan mengundang UPTD se Jatim dan UPDP (unit Transfusi Darah Pusat) agar juga mengnal dari dekat Jember dan potensinya,”tandasnya.
Pelatihan selama 2 hari dengan nara sumber dari UPDP yakni Direktur UPDP Dr Yuyun Sudarmono MKes. “Beliau yang nantinya akan memaparkan penjelasan terkait dengan palayanan transfusi darah yang baik,”pungkasnya
Adapun Unit transfuse siap hadir dan datang menyaksikan penerimaan penghargaan itu dan sekaligus pelatihannya. “Ada sekitar 20 UTDC cabang kabupaten/kota se Jatim yang siap hadir dengan crewnya sejumlah 34 orang siap datang,”cetusnya.
Direncanakan mulai Malang, Bojonegoro Kediri, Lamongan, Bondowoso Lumajang, Ponorogo, Pasuruan, Jombang dan lainnya. “Kalau Kabupaten sekitar Jember seperti eks Karesidenan Besuki siap hadir,”imbuhnya. (*/jok)
Selengkapnya.....

Meski Cacat Tapi Berhasil Membuat Lampu Unik

0 komentar
Karya kreatifitas Suparti dari barang bekas menjadi bernilai ribuan rupiah

Kegigihan sosok satu ini tidak kalah dengan orang yang normal pada umumnya, meski dengan tubuh cacat akan tetapi berjuang untuk bertahan hidup di era yang membutuhkan tantangan. Namun ketrampilan yang dimiliki dalam membuat kerajinan tangan berupa lampu unik dapat menyabung hidup bersama keluarganya.
Warga dari Kecamatan Balung keseharian membuat lampu unik diperoleh dari temannya ketika lampu unik tapi tidak berhasil. “Awal bersama temennya membuat lampu itu tidak berhasil karena sering nyeblos, sehingga lambat laun saya berhasil membuat sendiri dengan dilobangi atasnya,”ungkap Suparto.
Dengan keberhasilan itu, Suparto yang berdomisili di Jalan Menco No. 45 Balung sebelah timur Pondok Pesantren Al Multajam, akhirnya dapat membuat memproduksi sendiri. “Sehingga dengan membuat sendiri itulah maka saya bisa menyambung hidup saya ini,”pungkasnya.
Namun bagi Suparto, pemikiran kuatnya muncul dalam membuat lampu unik ini ternyata seringnya ada pemadaman diwilayahnya. “Sehingga dengan pemadaman ini apa yang saya buat ini menjadi salah satu jalan keluar ketika ada pemadaman listrik,”paparnya.
Menurut Parto sebenarnya tidak saja berguna untuk penerangan rumah atau di halaman, namun karena bentuknya sekilas menyerupai lampu strongking, itu yang membuat pembeli tertarik. “Banyak pembeli karena tertarik keunikkannya sehingga banyak digunakan untuk hiasan,”imbuhnya.
Selanjutnya diungkap oleh Parto dirinya dalam sehari dengan berbekal bahan baku yang tidak terpakai seperti kaleng susu, kaleng roti dan kaca bekas. “Merangkai bahan baku itu sehari bisa membuat sebanyak 20 buah dan selebihnya waktunya untuk digunakan berjualan sampai sekuatnya berspeda ontel,”jelasnya.
Puasnya lagi dalam membuat lampu unik itu dirinya bersama anak-anaknya dalam membuat lampu unik itu sebenarnya ada di bahan bakunya. “Dengan bahan baku bekas itulah membuat kami lebih puas, karena apa yang kami buat meski dari bahan yang tidak berguna kami buat menjadi yang lebih berguna,”tambahnya.
Karena yang membuat hanya dirinya bersama keluarganya, Parto menjamin apa yang dibuat tidak akan ada di etalase took di Jember. “Lampu ini langsung saya jajakan sendiri sehingga di took tidak akan ada,”paparnya.
Berbekal speda ontel buatan dalam negeri yang dulu menjadi milik anaknya, namun sekarang digunakan untuk berjualan keliling Jember. “Kalau seperti sekarang ini karena berangkatnya jam 1 siang maka nanti pulangnya malam hari sampai di Balung,”akunya.
Dituturkan oleh bapak 3 anak ini, terkait dengan nama lampu unik berawal dari seringnya pembeli menyebutnya unik. “Banyak pembeli yang saya tawarkan ini menyebutnya dengan sebutan lampu unik, sehingga saya beri merk lampu saya ini lampu unik bintang terang,”jelasnya.
Perjuangan hidup yang ia tekuni bersama anak-anaknya mengalami pasang surut.. “Karena sebagai pelukis kaligrafi lagi sepi maka saya berusaha untuk membuat lampu unik ini yang saya jual ke seluruh pelosok Jember sambil menunggu istrinya yang sekarang menjadi TKW Malaysia,”tandasnya.
Dirinya bersama keluarga dalam membuat lampu unik ini berharap banyak ketika pemerintah nantinya dengan mengetahui lampu unik hasil produksinya. “Mudah-mudahan dapat membantu pemasaran dan modal agar kami bisa membuat lebih banyak lagi,”harapnya. (*/jok)
Selengkapnya.....

Bupati Jember Disambut Peserta Primitif

0 komentar
Bupati Djalal bersama anggota Muspida Jember disambut peserta Primitif ala Gengster Jember

Gerak jalan tradisional Taggul Jember (Tajemtra) “Mahmudi Cup” yang digelar kemarin (23/8) banyak memiliki daya tarik tersendiri bagi peserta yang mengikutinya. Gerak jalan yang dilepas oleh Bupati Jember MZA Djalal tidak saja pesertanya meningkat dibanding dengan tahun lalu, namun memiliki keunikan tersendiri.
Bupati Jember bersama rombongannya setelah transit dari Pendopo Kecamatan Tanggul menuju panggung penghormatan disambut oleh peserta Tajemtra yang berkostum ala Papua Barat berjajar sepanjang 100 meter.
Sengaja kelompok dari Anton dan kawan-kawan berkostum celonteng hitam pekat, warna perak dan biru. “Semua dari sejumlah 190 orang baik tua maupun muda berpakaian primitif menyambut Bupati Jember jalan menuju mimbar penghormatan,”ungkap Anton Harsono Ketua Gengster Jember.
Tubuh dari masing anggota Gengster dengan dicat pewarna terbuat dari feber cereb yang dicampur dengan hand body dan minyak kelapa. “Kesan semakin kuat menjadi primitif apalagi hanya menngunakan batok kelapa dan tanduk sapi sebagai pengganti koteka,”ujarnya.
Anton sebagai Ketua Gengster, dari thema primitif yang dibuatnya pada Tajemtra kemarin berharap ketika ada wakil Musium Rekor Indonesia (MURI) berharap mencatatnya sebagai peserta paling banyak yang menggunakan ala Papua Barat yakni sejumlah 190 ditambang pengembira 330 pegembira.
Sebagai peserta Tajemtra primitif ala Gengster membuat kesan mendalam oleh Bupati Jember bersama Muspida Jember lainnya sehingga berkenan menyapa dan melambaikan tangannya.
Lebih dari itu Bupati Jember MZA Djalal dalam menyapa peserta lainnya dalam sambutannya mengharapkan kepada semua peserta agar saling menyapa dan menebarkan senyum. “Kita tidak boleh merengut tebarkan senyum dan saling sapa diantara kita,”pintanya.
Lebih jauh Bupati Jember yang saat itu didampingi oleh Istri Wahyuni Djalal dalam sambutannya menyampaikan juga jangan saling zu’dhon. “Terbarkan bunga-bunga khu’nuzdhon diantra kita dan berpikirlah positif tingking selama perjalanan dari Tanggul sampau Jember,”ujarnya.
Selain itu dalam Tajemtra ini Bupati Djalal meminta juga agar kegiatan olah raga dijadikan momentum untuk mewujudkan mensejahterakan anak-anak bangsa dengan segala aspek kehidupan. “Jika dengan istiqomah maka insyallah kita akan mencapai itu,”tandasnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya dan melepas 17.470 peserta, Bupati Jember menyampaikan selamat datangnya peserta dari berbagai kota diantaranya Bondowoso, Situbondo, Lumajang, Malang, Banyuwangi, Madura dan Papua Barat. “Selamat datang di Jember kita semua masih bersaudara sebagai masyarakat Indonesia yang dalam lingkaran NKRI,”paparnya. Semantara itu Ketua Penyelenggara Tajemtra dalam laporannya menyampaikan bahwa peserta pada tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelunya yang hanya 15.521 orang. “Paserta putra dengan usia 45 tahun keatas 548 orang, peserta 45 tahun keatas putrid 267 orang, umum putra 1.145 orang dan umum putri 168 orang, peserta doorprize 1.805 orang serta pelajar putra 122 regu dan pelajar putri 58 regu,”jelas Slamet. (*/jok)
Selengkapnya.....

Agustus 25, 2008

Dendang Rindu Keroncong Kebangsaan

0 komentar

Berita Jember, Musik keroncong ternyata dapat membangkitkan rasa kebangsaan bangsa Indonesia terhadap perjuangan tempo dulu, meski musik yang satu ini hampir saja ditinggalkan utamanya para generasi muda. Demikian disampaikan oleh Dandim 0824 Jember Letkol. Inf. Dedi Agus P. pada saat membuka Festival Keroncong Kebangsaan yang diikuti oleh sekitar 20 peserta dari berbagai daerah se-Jawa Timur diplataran Gedung Balai Serba Guna (BSG) Jember, Minggu pagi (24/8) kemarin.
Komandan Kodim 0824 Jember, Letkol Inf. Dedi Agus P. mengatakan festival yang digelar di plataran BSG tersebut, merupakan wujud pelestarian seni budaya bangsa dan menanamkan rasa cinta dan apresiasinya masyarakat terhadap musik keroncong. “Kegiatan tersebut juga dimaksudkan dalam rangka mensukseskan HUT ke-63 RI dan kegiatan Bulan Berkunjung Ke Jember (BBJ) Agustus 2008, “jelasnya.
Lebih jauh Dedi Agus P menjelaskan, musik keroncong adalah salah satu jenis musik asli yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia. Keberadaannya harus terus dilestarikan agar tidak punah. Tentunya festival semacam ini harus terus dilaksanakan agar keberadaan musik keroncong tidak sampai dilupakan oleh Bangsa Indonesia sendiri dan justru akan dilantunkan dinegara-negara tetangga dan itu tidak boleh terjadi. “Selain itu dengan sering digelarnya festival lagu keroncong ini diharapkan dapat menambah masyarakat yang mencintai musik keroncong tersebut, ” ujarnya, saat membuka festival kemarin.
Sementara itu Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Linmas Kabupaten Jember, Sudjak Hidayat mengharapkan masyarakat seni khususnya kaum muda, untuk senantiasa memelihara seni budaya nasional seperti halnya Irama Musik Keroncong, “harapnya.
Bahkan Sudjak juga menghimbau khususnya kepada generasi muda untuk tidak alergi terhadap seni budaya nasional seperti halnya Irama Musik Keroncong ini, karena takut dicap norak dan ketinggalan zaman. Padahal mencintai bahkan melestarikan budaya bangsa adalah salah satu tanggungjawab moral kita selaku bagian dari komponen Bangsa Indonesia. ”Melalui seni dan alunan lagu-lagu perjuangan kebangsaan, pada akhirnya akan mampu membangun kehalusan perasaan dan budi pekerti luhur, bahkan bisa mendorong tumbuhnya jiwa nasionalisme, demi tertatanya kembali kehidupan masyarakat ke arah yang lebih baik, “ungkapnya.
Dan momentum seperti ini juga akan cenderung menumbuhkembangkan perilaku cinta damai, sikap reaktif yang dapat menumbuhkembangkan rasa kebangsaan diantara kita terhadap situasi dan kondisi yang terjadi dewasa ini, ”Ujar Sudjak.
Sudjak juga berpesan dan berharap kepada segenap elemen masyarakat pencinta seni, agar senantiasa memelihara Seni Budaya Daerah yang memperkaya khasanah Seni Budaya Nasional, diantaranya Irama Musik Keroncong di samping seni lainnya, “Bahkan kalau bisa, kita tampilkan kembali kebesaran Seni Budaya Nasional khususnya Irama Musik Keroncong, sehingga kembali menjadi suguhan yang dinikmati masyarakat, “pungkasnya Festival yang diikuti diantaranya dari Kabupaten Kediri, Pacitan, Lumajang dan Banyuwangi dan daerah lainnya di Jawa Timur ini memperebutkan piala Bupati Cup, selain mendapatkan thropi, pemenang juga berhak menerima hadiah uang dengan total Rp 6 juta yang terbagi dalam 6 juara diantaranya juara I, II, III dan juara harapan I, II, dan III. (*/tot).
Selengkapnya.....

Muncul Wajah Kegembiraan Janda dan Duda Kaum Dhuafa

0 komentar

Kegembiraan dalam memperingati HUT RI ke 63 di Jember tidak saja tersaji berbagai event dalam BBJ 2008. Namun kemarin para kaum dhuafa dan penjaga Kereta Api di Jember merasakan kegembiraannya setelah menerima bantuan dari Bupati Jember.
Ada sejumlah 100 orang kaum dhuafa dan 60 orang penjaga kereta api yang hadir di Pendopo Wahya Wibawa Graha untuk menerima bingkisan sembako sebagai wujud membagi kebahagian dengan para kaum dhuafa dan penjaga lintasan di Jember dalam rangka memperingati kemerdekaan RI.
Kegembiraan terungkap ketika janda dari Dusun Sumberjeding meski harus berangkat menyiapkan diri mulai jam 5 pagi menuju ke Balai Desa Seputih-Mayang naik truk untuk menuju ke pendopo Bupati Jember. “Mator kaso’on benyak, rajeh peparengah, dher mogeh benyak gentenah (Trima kasih banyak, besar gantinya dan semoga banyak gantinya),”ungkap Bu. Muhari yang berusia senja dengan sambil makan sirih.
Wujud kegembiraan tercermin juga dari wajah Murasir yang keseharian bekerja sebagai pengrajin keranjang di dusunnya. “Allhamdulilah, Beres-ah gebye atanak bisa semenggu pak reng coma kesorang, sarongah gebye abejeng (Berasnya untuk dimasak bisa jadi seminggu karena hanya 1 orang dan sarongnya untuk sholat),”ujar pak tua yang tidak memiliki istri dan anak seorangpun.
Lain lagi dengan cerita dari Kusnadi (54) salah satu penjaga pintu kereta api di Jalam Melati Jember yang paling tua, mengungkapkan kegembiraan dengan karena bari kali ini bisa masuk ke pendopo dan bertemu dengan istri Bupati Jember. “Selama saya bertugas di Jember baru kali ini saya bisa masuk ke pendopo dan saya sangat bersyukur sembako yang diberikan ini untuk menymbung hidup karena banyak kebutuhan,”jelas PNS yang memiliki pangkat IIB ini.
Dalam aksi sosial kemarin yang hadir kebanyakan kaum dhuafa sebagai penyandang janda dan duda yang mempunyai mata pencarian kesehariannya sebagai petani pengasak di Desa Seputih. “Bakti sosial ini merupakan kolaborasi pihaknya dari bagian ekonomi dengan PKK dan Bagian Kesra yang setiap bulannya memberikan bantuan sembako kepada 4 desa binaan dan 1 Desa Seputih,”tandas Kabag Ekonomi, Ir Erni Setianingrum.
Sementara itu Sri Wahyuni Djalal sebelum memberikan simbolis bingkisan kepada kaum dhuafa dan penjaga kereta api. Berkesempatan memberikan sambutan dengan berbahasa madura. “Dalam HUT ini mari kita lakukan kebaikan dan supaya rukun sesama tetangga, tak oleh ngrasani gih,”pintanya dengan disambut anggukan para undangan.
Selanjutnya istri orang nomor satu ini di Jember, berpesan agar agar salah satu isi bingkisan yang diberikan untuk semakin menggiatkan imannya. “Bereng genekah sopajeh eyanggui sholat, bik shlolatah jen rajin gih,”pungkas Sri Wahyuni Djalal sambil dijawab serentak oleh para undangan “enggih”.
Terkahir juga sempat memberikan harapanya kepada 60 orang penjaga pintu kereta api di 20 titik di wilayah Jember. “Agar bisa melaksanakan tugas lebih baik lagi dimasa-masa mendatang sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh kita semua dan terima kasih selama ini telah mengamankan masyarakat Jember ketika melintasi jalan itu,”terangnya. (*/jok)
Selengkapnya.....

Selain Kabupaten Eks Besuki, Lumajang dan Probolinggo Hadir

0 komentar

Memperingati HUT ke 63 di Jember lewat Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) episode II, tidak saja menggelar event untuk masyarakat kelas menengah keatas. Namun bagi peternak sapi, kambing dan domba di Jember ajang ini digunakan untuk pamer ternaknya.
Kontes yang bakal digelar tanggal 26-27 Agustus 2008 di Tanggul Kulon rencana peserta dari Jember, Lumajang, Banyuwangi, Probolinggo, Bondowoso, Situbondo. “Ternak yang siap hadir diperkirakan 225 ekor sapi dan 100 ekor kambing dan domba yang telah sanggup hadir dari Jember diwakili setiap kecamatan,”ungkap Soenyoto, Kasi Pembibitan dan Penyuluhan Disnakan Jember ditemui di ruang kerjannya kemarin.
Tujuan dilakukan kontes itu menurut panitia tidak saja memberikan nilai lebih pada ternak yang dibesarkan oleh petani itu sendiri. “Diharapkan Kabupaten Jember bisa mendukung Indonesia swasembada daging pada tahun 2010,”ujarnya.
Tidak hanya itu sebenarnya dalam kontes yang dilakukan selama dua hari di Jember. Diharapkan ada daya tarik dari peternak lain yang belum melakukan hal yang sama dalam beternak. “Agar membudidayakan sapi, kambing atau domba bisa dilakukan inseminasi buatan (IB),”tandasnya.
Sapi, domba dan kambing dalam kontes itu oleh panitia akan melombakan 9 katagori diantaranya sapi kereman (Exstrem), sapi kereman (poel1-3), sapi calon kereman (Belum poel), sapi induk (minimal beranak 1), sapi calon induk (belum beranak).
Swdangkan untuk jenis kambing dan domba akan dilombakan katagori kambing jantan (Umur > 1 tahun, minimal poel 1 pasang), kambing betina (telah beranak, minimal poel 1 pasang), domba jantan (Umur > 1 tahun, minimal poel 1 pasang), domba betina (telah beranak, minimal poel 1 pasang). “Penilaian akan dilakukan pada tanggal 26 agustus 2008, sehari menjelang pengumuman tanggal 28 agustus mendatang,”cetus Soenyoto.
Dalam kontes itu untuk memilih peserta yang telah memiliki kualitas lebih maka panitia akan memilih juara 1-3 di masing-masing kelas.dan pemenangnya juga akan medapatkan uang pembinaan. “Namun untuk semua peserta akan medapatkan piagam penghargaan dari panitia,”terangnya.
Diajang itu, panitia tidak saja menggelar kontes ternak, akan tetapi menggelar pameran yang masih terkait dengan hasil peternakan misalnya pakan ternak, pupuk kompos dan sebagainya. “Akan kita coba dalam pameran itu menggelar susu olahan, limba ternak dibuat bio gas,”bebernya.
Di pameran itu akan ikut serta juga HKTI, KTNA yang akan memamerkan segala produk hasil pertanian dan ternaknya yang selama ini telah dikembangkan oleh petani di Jember.
Sedangkan terkait dengan pendaftaran untuk mengikuti kontes tersebut, panitia telah membuka pendaftaran sejak lama. “Namun untuk lebih jelasnya bisa datang atau telpon ke Dinas Perternakan dan perikanan Kabupaten Jember, Jalan Letjen Suprapto No. 139 Jember, Telpon/Fax (0331) 337275,”terangnya. (*/jok)
Selengkapnya.....

Agustus 22, 2008

Turnamen Billiard Bupati Cup tahun 2008

0 komentar

Berita Jember, Turnamen billiard sangat penting, karena selama ini penggemar olah raga billiard dan masyarakat sendiri berfikir bahwa billiard indentik dengan judi. "Saya berharap dengan turnamen ini persepsi negatif di masyarakat Jember semakin menepis. Demikian menurut Ketua KONI Jember H Kamil, saat membuka Open Tournament Billiard Bupati Cup untuk meramaikan Bulan Berkunjung Jember (BBJ) dan Hari Ulang Tahun RI ke-63 yang berhadiah total Rp 76 juta digelar, Senin (18/8) malam kemarin.
Ketua KONI Jember, H. Kamil berharap dengan event Biliard digelar di Jember masyarakat dapat lebih mengenal dan akhirnya mau mencintai oleh raga billiard ini.
Pertandingan yang dibuka resmi oleh Ketua KONI Jember, H. Kamil Gunawan di Rumah Billiard Putra Jember. Even billiard ini diikuti sekitar 250 - 300 pebilliard terbaik se-Kabupaten Jember, dan luar kota Jember, bahkan, dalam turnamen kali ini ada 4 (empat) negara yang sudah mendaftarkan diri melalui Pobsi Pusat.
Ke-empat atlet itu berasal dari 4 negara diantaranya Malaysia, Singapura, Philiphina dan Thailand. Even ini akan mempertandingkan sistem Nine ball (Bola Sembilan).
Dan yang terpenting oleh raga billiar ini jangan lagi sekadar jadi olah raga hiburan. Tapi para pencinta di Kabupaten Jember ini biasa menjadikan olah raga ini sebagai olah raga berprestasi,” ujarnya.
Jika selama ini cabang olah raga billiard sudah dilombakan sampai tingkat Internasional, KONI berharap dengan seringnya diadakan event seperti itu ke depan akan muncul atlit - atlit pebilliard dari kota Jember yang berbakat.
Ketua Panitia Penyelenggara, Arif Widodo Lukito mengatakan tujuan di selenggarakan event ini adalah untuk membentuk generasi baru atlit billiard, serta meningkatkan kemampuan para atlit dalam upaya kemajuan memajukan Cabang Olahraga (Cabor) Billiar di Kabupaten Jember.
Sedang yang lebih khusus lagi dalam menyemarakan BBJ ke 2. tentunya dengan adanya dukungan dari Bupati Jember MZA Djalal, diharapkan even ini akan menjadi event tahunan, “harapnya. (*/tot)
Selengkapnya.....

Simponi Kemerdekaan Hut Ke-63 Kabupaten Jember, “Kemerdekaan Harus Diisi Dengan Pembangunan”

0 komentar

Berita Jember, Musuh yang paling berat diera bangsa Indonesia mengalami kemerdekaan berupa musuh kepada diri kita sendiri daripada dengan Belanda, Portugal, Inggris, Sekutu bahkan Jepang sekalipun. Demikian disampaikan Bupati Jember MZA Djalal ketika memberikan sambutannya pada acara Simponi Kemerdekaan dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-63 yang digelar di Alun-alun Kabupaten Jember, Selasa (19/8) malam kemarin.
Selain itu dan dalam rangka mencapai kemajuan, Bupati Jember Djalal mengajak seluruh lapisan masyarakat didaerah ini untuk dapat menjadikan peringatan HUT ke-63 Kemerdekaan RI sebagai momentum untuk lebih mempererat rasa persatuan dan meningkatkan rasa kebersamaan. “Persatuan dan kesatuan untuk mempercepat keberhasilan proses pembangunan di daerah ini. Kalau ingin hidup bersatu, mari ciptakan suasana harmonis, “ajaknya.
Dengan memperkuat rasa persaudaraan, lanjut Bupati Djalal, siapapun di daerah ini yang hidup hari ini, akan mampu melaksanakan tanggungjawab kesejarahan untuk mewujudukan Kabupaten Jember yang berisi catatan tentang kemajuan yang terus menerus.
Segala perbedaan, harap Bupati Djalal, apapun bentuknya dan penyebabnya, harus diselesaikan secara baik dan bijak. “Karena, semua persoalan yang terjadi, pastilah ada peran dan keterlibatan kita, meskipun sangat kecil, sebab di muka ini tak ada yang berdiri sendiri dan saling berhubungan”, katanya.
Menurutnya, setiap perbedaan yang terjadi, hendaknya dijadikan sebagai inspirasi untuk mendatangan kekuatan yang dirahmati Allah. “Perbedaan itu akan menjadi karya yang manis, jika kita tidak suka meremehkan orang lain, karena setiap orang memiliki peran sendiri yang tidak dapat digantikan, “jelasnya.
Serta, pantang menonjolkan diri, karena tanpa orang lain kita tidak akan bisa berbuat apa-apa dan memiliki semangat sukses bersama. “Sukses bukan untuk diri kita sendiri, sukses yang kita raih harus dapat menjadi jalan bagi kesuksuksesan orang lain”, katanya.
Selain itu, harapnya lagi, nilai, sikap dan perilaku kebangsaan yang telah ditetapkan, dibangun dan kemudian diwariskan kepada generasi-generasi setelah itu, harus tetap dipelihara dan digelorakan serta tetap menjadi ruh, menjadi jiwa serta semangat dalam membangun Negara Republik Indonesia ini. “Khususnya oleh generasi muda, tidak terkecuali generasi penerus dan anak jati diri di Kabupaten Jember, “imbuhnya.
Dikatakan sebagai generasi penerus perjuangan yang saat ini sedang mengemban amanah untuk melanjutkan kepemimpinan dan pembangunan bangsa dan negara ini, terutama generasi muda di Kabupaten Jember ini, harus berketetapan hati, berjanji, satu tekad dan terus akan melanjutkan semua apa yang telah dikonsensuskan para pendiri bangsa dan negara ini. “Sebagaimana para pejuang, seluruh anak lapisan masyarakat di daerah ini juga harus siap berkorban jiwa dan raganya untuk kepentingan bangsa dan negara, “ajaknya.
Pada bagian lain, sebagai bagian dari anak bangsa yang arif dan bijaksana, Bupati Jember juga mengajak seluruh lapisan masyarakat di daerah ini agar bisa melihat ke depan, adalah bahwa hanya kita, sebagai anak bangsa yang kita cintai ini, yang bisa mengubah dan menentukan nasib masa depan bangsa dan negara ini.
Untuk itu, sesuai tuntutan zaman yang berkembang dan meskipun wujud, implementasinya, bisa tidak persis sama dengan yang dilakukan generasi sebelumnya, semangat patriotisme pejuang, tetap harus bergelora dalam sanubari kita masing-masing, “ajak Bupati Jember lagi.
Sementara itu Kepala Kantor Infokom Jember yang juga sebagai Sekretaris HUT ke-63 RI, Drs Agoes Slameto mengatakan dengan peringatan HUT Proklamasi kemerdekaan ke-63 ini akan mampu menghayati nilai-nilai kemerdekaan, sehingga sebagai generasi penerus bangsa menunjukkan rasa kesyukuran dan penghargaan kepada pahlawan kusuma bangsa yang telah berjuang membebaskan bangsa dari tangan penjajah dengan segala pengorbanan. “Karena-nya dengan nilai-nilai perjuangan pahlawan bangsa akan menjadi landasan penerus bangsa dalam mengisi kemerdekaan ini, “katanya.
Dalam acara Simponi Kemerdekaan dalam memperingati HUT ke-63 Proklamasi Kemerdekaan di Alun-alun Jember Selasa malam, Agoes menyatakan, jika cita-cita pahlawan kusuma bangsa merebut kemerdekaan untuk memberikan kehidupan yang adil dan makmur bagi bangsa dan negara, tentu saja penerus bangsa harus berusaha melakukan pembangunan di semua lini dengan menjalin kebersamaan antar elemen.
Agoes menambahkan, yang terpenting saat ini sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki tangung jawab untuk tampil sebagai SDM yang handal, dengan semangat dan nilai-nilai luhur para pahlawan pejuang bangsa Indonesia . Pada resepsi kenegaraan simponi kemerdekaan itu juga Bupati Jember MZA Djalal memberikan penghargaan kepada salah satu putra terbaik Jember yang telah mengharumkan nama baik Jember dikancah nasional maupun Internasional yaitu Dynand Faris dengan berbagai karyanya melalui Jember Fashion Carnaval (JFC). (*/tot)
Selengkapnya.....

Bupati Djalal Resmikan Pabrik Pupuk Rabog, "Bupati Jember, MZA Djalal : “Sampah Diolah Jadi Kompos”

0 komentar

Berita Jember, Berkat keramahan, keamanan dan semangat masyarakatnya, sedikit demi sedikit pelan namun pasti Jember mendapatkan kepercayaan dari para investor yang ingin menanamkan modalnya diwilayah ini. “Karena menurut para investor Jember merupakan daerah potensial untuk berinvestasi disektor riil, sehingga mereka memiliki keuntungan yang besar, “ujar Bupati Jember MZA Djalal ketika meresmikan pabrik pupuk granular, Kamis (21/8) kemarin di Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember.
Pembangunan pabrik pupuk ini atas kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Jember dengan PT. Kompos Subur Makmur dalam pengelolaan pabrik pengolahan sampah terpadu yang terletak di Kecamatan Pakusari ini. “Bahan bahan baku sampah yang bakal diolah tersebut berasal dari sampah rumah tangga dari beberapa wilayah di Kabupaten Jember, “Ungkap Djalal.
Menurut Djalal, hanya sebuah sampah yang dibuang begitu saja justru akan menambah biaya yang cukup banyak akibat semakin menumpuknya sampah tersebut, tetapi dengan berdirinya pabrik pupuk ini sampah akan diolah menjadi kompos yang bernilai tinggi. “Dengan adanya pabrik pengolahan sampah terpadu, maka ada beberapa manfaat yang akan didapat, “lanjutnya.
Selain untuk menciptakan suasana kota yang sehat bersih dan indah, keberadaan pabrik pengolahan sampah ini juga akan memberikan peluang kerja. Semula memang ada penolakan karena khawatir sampah-sampah itu akan menimbulkan bau. “Tetapi setelah melalui sosialisasi akhirnya masyarakat justru yang meminta agar pabrik tersebut tetap beroperasi diwilayah ini dan jangan dipindah, “ujarnya.
Namun demikian Bupati Djalal masih berharap agar ada investor yang ingin mengembangkan pabrik ini dengan memanfaatkan dan memproses limbah sampah menjadi barang jadi seperti pembuatan botol aqua dari limbah plastik yang sudah dipilah-pilah oleh masyarakat. “Sehingga tidak saja pupuk yang dihasilkan, namun limbah plastik juga akan berguna dan bermanfaat bagi masyarakat, “ungkapnya.
Sementara itu Direktur pabrik pupuk granular, Sigit Agus Himawan mengatakan selama ini sampah di Kabupaten Jember hampir tidak terkendali karena tingginya tingkat produksi, namun masalah itu secara bertahap akan terpecahkan dengan keberadaan pabrik pengolahan sampah yang siap menyulap sampah-sampah itu menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah ekonomi ayang tinggi. “Yang dibutuhkan sekarang ini adalah komitmen dan kerja keras agar pabrik ini dapat berjalan sesuai yang diharapkan, “katanya.
Sebelum proses pengolahan itu, lanjutnya sampah itu akan dilakukan pisah dan pilah, antara sampah organik dan non organik. Sampah-sampah ini akan ditampung di tempat pembuangan, yang selanjutnya akan diangkut oleh petugas ke lokasi pengolahan. “Untuk tahap awal, memang belum bisa mengolah seluruh sampah yang diproduksi, tetapi secara bertahap, selanjutnya kapasitas pengolahannya akan ditingkatkan, “tambahnya.
Sebagaimana diketahui bahwa penggunaan pupuk organik/kompos berfungsi dalam memperbaiki kesuburan tanah melalui perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang akan mengefisienkan penyerapan unsur hara dan memperbaiki kualitas tanaman dengan adanya terobosan untuk mendirikan pabrik pupuk organik. “Upaya ini dapat memenuhi kebutuhan akan pupuk organik, guna peningkatan produktivitas dan kesuburan lahan secara berkelanjutan, “katanya.
Lebih jauh Sigit mengemukakan bahwa pabrik pupuk kompos telah mengembangkan sebuah konsep Pengolahan Sampah dengan alat-alat yang relatif sederhana, namun dengan teknologi yang cukup canggih, pabrik ini mampu merubah sampah bermasalah menjadi produk yang bernilai tinggi, seperti diubah menjadi pupuk organik (kompos), “ujarnya.
Terealisasinya pembangunan pabrik ini, jelas Sigit Agus Himawan memang tak lepas dari dukungan seluruh masyarakat Kabupaten Jember. “Ini baru salah satu investasi bidang pengolahan sampah yang sudah terealiasi. Insya Allah, ke depan lebih banyak lagi investasi sektor ini yang terealisir. Kita melihat masih banyak potensi investasi yang belum tergarap di wilayah ini,” tukasnya.
Setelah menandatangani kerjasama operasional dengan PT Kompos Subur Makmur, Bupati Djalal meresmikan beroperasinya pabrik pupuk granular ditandai dengan memasukkan sampah siap proses pada mesin pemrosesan. (*/tot)
Selengkapnya.....

Agustus 19, 2008

1 komentar

Selengkapnya.....

Gubernur Jatim ajak semua elemen dan masyarakat hemat energi

0 komentar

Berita Jember, Untuk menindak lanjuti Intruksi Persiden terkait hemat Energi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, mensosialisasikan Instruksi Presiden RI itu terkait penghematan energi. Hal itu dilewatkan media buku dan diedarkan kejajaran Pemerintahan seperti Kantor Dinas, Badan Usaha Daerah, Bupati, Wali Kota, Kantor Kecamatan, hingga Kelurahan maupu Desa.
Dimasa akhir tugasnya Gubernur Jawa Timur Imam Utomo biasa disapa Cak Imut, mengajak semua lapisan masyarakat, terutama Dinas/Instansi untuk berhemat energi. Penghematan ini mutlak dilakukan sebagai bagian dari rasa cinta pada tanah air dan bangsa, karena akan mengurangi beban subsidi pemerintah. Sekadar diketahui saat ini pemerintah sedang berupaya mengurangi krisis APBN akibat dari melambungnya harga minyak dunia .
Demikian ditegaskan Cak Imut, dalam acara Sosialisasi Hemat Energi, Senin (18/8) di Pendopo Bupati Jember, turut hadir mendampingi Gubernur, yakni Bupati Jember, MZA. Djalal seluruh Pejabat Tingkat I Jawa Timur, dan Kepala Dinas, Kabag, Camat serta Instansi terkait. “Banyak dari kita yang masih boros dalam menggunakan energi dan tidak mau berhemat, padahal jika semua rakyat Indonesia, khususnya rakyat Jember bisa berhemat menggunakan energi, baik itu Listrik, Air dan BBM, maka berapa yang bisa dihemat dari subsidi pemerintah atas biaya-biaya tersebut, “kata Cak Imut.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa pemakaian energi di Indonesia terutama energi listrik perlu dihemat mengingat semakin menipisnya sumber-sumber energi yang tak terbarukan seperti minyak, batubara serta gas. “Karena sebagian besar pembangkit kita masih menggunakan BBM, batu bara dan lainnya. Jadi bisa penghematan listrik ini akan membantu keuangan negara dalam hal pengurangan subsidi pada sektor kelistrikan, “ katanya.
Penghematan ini harus diawali, dari jajaran pemerintahan dan harus didukung oleh semua lapisan masyarakat. “Saat ini kami juga mendorong pegawai Pemerintah Kabupaten untuk berhemat dalam penggunaan AC suhu rendah, penggantian lampu dengan lampu hemat energi,“ jelas Cak Imut.
Cak Imut dalam sosialisasi hemat energi itu juga mununjukan dihadapan para Kepala Dinas dan Camat se Jember, puluhan kendaraan irit BBM, baik yang berbahan bakar solar maupun bensin. "Kendaraan Hartop saya, setelah diberi tabung dan di campur air serta soda Pembuat roti, dulunya 1 liter 5 Km, dengan memakai alat ini sekarang bisa irit antara 30 - 40 %.,” akunya. (*)
Selengkapnya.....

Agustus 12, 2008

BBJ Berlangsung, Rutinitas Program Tetap Berjalan

0 komentar
Drs. H. Edy B. Susilo, MSi

Satu bulan penuh pada Bulan Agustus ini masyarakat Jember konsentrasinya pada event yang digelar oleh pemerintah yakni memperingati HUT RI ke 63 di Jember dengan menikmati event tahunan Bulan Berkunjung ke Jermber.

Selama 11 bulan bekerja, dipilih bulan ini menggelar berbagai event untuk menghibur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jember. Namun apa yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Jember, tidak melupakan kegiatan rutin lainnya seperti perhatian kepada masyarakat miskin.

Direncanakan pada hari jum’at pagi (22/8) bertempat di Pendopo Wahya Wibawa Graha akan diberikan bantuan beras bagi masyarakat miskin yang berada di 4 desa bianaan dan daerah rawan pangan yang rutin telah dilakukan setiap tahun. “ Kegiatan itu dalam rangka membantu meringankan ekonomi para kaum dhuafa di Jember,”ungkap Asisten II Ekonomi Pembangunan, Edy B Susilo.

Empat desa binaan meliputi Desa Karangbayat-Sumberbaru, Desa Darsono-Arjasa, Desa Sucopangepok-Jelbuk, Desa Gunungmalang-Sumberjambe dan Satu Desa Seputih-Mayang yang menjadi daerah rawan pangan. “Derah rawan pangan ini telah ditunjuk oleh profensi Jatim,”ujarnya.

Dalam memberikan bantuan itu, tidak hanya memberikan bantuan beras akan tetapi akan diberi santunan berupa sarung dan sembako. “Diberikan kepada warga masyarakat miskin di 4 desa binaan dan daerah rawan pangan, penjaga rel kereta api dan kaum dhuafa lainnya,”ujarnya.

Ada lima desa yang telah tersentuh lewat program itu dan hanya satu desa dari desa rawan pangan yang akan dihadirkan di pendopo kabupaten Jember. “Hanya saja 10 KK penerima dari desa rawan pangan akan digabung menerima santunan dari penjaga kereta api dan lainnya,”paparnya.

Lebih lanjut menurut Asisten II penyerahan bantuan pada program 150 kk per desa di 4 desa binaan cukup besar jumlah total beras yang diberikan kepada masyarakat kurang mampu di Jember. “Ada sekitar 150 orang yang akan dihadirkan kaum kurang mampu yang mendapatkan bantuan itu di pendopo besok,”tambahnya.

Pemberian program ini menurut Edy, selain merupakan program rutinitas dari pemerintah, selain juga merupakan kerja bareng bersama PKK Kabupaten Jember. “Program rutin itu dibarengkan dengan agenda bhakti sosial yang akan digelar dalam rangka HUT RI di Jember,”terangnya.

Rutinitas program ini meski bersamaan dengan kegiatan BBJ pada tahun ini oleh Pemkab Jember tetap dilaksanakan. “Apalagi di barengi dengan kegiatan yang sama oleh masing-masing kecamatan dengan memberikan aksi sosial,”tandasnya.

Sementara itu menurut Kepala Bagian Ekonomi Pemkab Jember mejelaskan bahwa kegiatan pemberian kepada 4 desa binaan dan satu desa rawan pangan, pada tahun kemarin telah dilakukan. “Meski bersamaan dengan jadwal memperingati HUT RI 63 di Jember dan BBJ tetap program raskin terus digulirkan,”tandas Erni Setianingrum.

Pemberian raskim kepada warga kurang mampu di sejumlah tempat menurut Erni telah dianggarkan lewat APBD yang telah diajukan. “Sehingga pada tahun ini ada sekitar 90 ribu kilo gram yang akan dibagikan kepada warga miskin,”paparnya.

Dari sekian desa yang ada di Kabupaten Jember, Desa Sekarputih-Kecamtan Mayang ditunjuk rawan pangan merupakan hasil pemetaan dari propensi Jatim. “Ditunjuk desa itu karena hasil dari mapping dari profensi dengan Surat Keputusan Gubenur,”jelasnya lagi. (*/jok)

Selengkapnya.....

Petinju Thailand Ronde 7 Lepas Sepatu

0 komentar

Kejuaraan tinju memperebutkan PABA Junior kelas 57,1 kg berlangsung yang digelar 8 ronde cukup ketat dan berimbang yang digelar oleh promotor Kamil Gunawan kemarin di GOR Kaliwates Jember.

Kejuaraan internasional antara petinju Irfan Bone asal Indonesia yang berada di peringkat I melawan petinju yang berasal dari negeri gajah Thailand Kongsurin Sithsoei yang menduduki peringkat II.

Irfan Bone yang menggunakan gaya bertinju fighter terus bertarung melawan petinju Kongsurin yang bergaya boxer. Namun pada rounde ke 7 itulah partai ini menjadi pusat perhatian ratusan pasang mata yang menyaksikan bertinju kedua negara.

Insiden lucu yang menimbulkan bahan ketawaan sejumlah penonton yang memadati gedung olahraga kemarin malam dan hal itu terjadi, berawal mulai dari ronde ke 5 oleh pelatihnya Kongsurin melihat persoalan terkelupasnya sepatu dari petinju Thailand sehingga sementara dilakukan pengeleman dengan plester.

Karena petinju Thailand sering melakukan pergerakan body moveng, namun yang terjadi pada dua ronde 6 dan 7 sepatu yang digunakan Kongsurin semakin parah dan menganga.

Pada partai utama itu antara petinju Indonesia versus Thailad menurut penjelasan seketaris pertandingan meski pada rounde ke 7 tidak menggunakan sepatu alas sepatu. “Oleh Presiden PABA boleh dilanjutkan jika tidak memiliki sepatu pengganti,”jelas Wagino, SH.

Presiden PABA dalam pertandikan itu tidak mempermasalahkan. Sehingga pertandingan di partai itu selesai sampai akhir rounde 8 dan dimenangkan oleh petinju Indonesia Irfan Bone dengan kemenangan angka 78-78, 77-75 dan 77-75.

Sementara itu menurut petinju kawakan yang telah berpengalaman di dunia tinju dan sekarang beralih profesi sebagai pelatih tinju mengungkapkan kejadian itu sebenarnya tidak diperbolehkan. “Tapi karena Presiden PABA diijinkan maka pertarungan itu terus dilanjutkan,”pungkas Slamet Arbel.

Keberhasilan Irfan Bone memenangkan partai itu sekaligus menyandang Juara PABA kelas bulu. Selanjutnya sabuk juara disematkan oleh Wakil Bupati Jember Kusen Andalas yang melihat sampai pada akhir partai yang dipertandingkan oleh promotor.

Pada kejuaraan itu baikpartai utama dan tambahan lainnya Tom Aremba meng-KO Nur belo di ronde I, Edy Monod dari Malang menang TKO ronde I dari Yudha Sambung, Iko Sambung berhasil menang TKO dari Firdaus pada ronde II.

Sedangkan pada partai utama Terbang mini pada kejuaraan ad interim kelas 47,5 kg Sofyam Efendi berhasil menang TKO musuhnya Numchai Thaksinsan dari Thailand pada ronde I.

Terakhir partai yang menggelar pertandingan antara Irvan Organ yang berasal dari kota Jember kemarin dalam bertanding 8 ronde melawan Iwan Key dari sasana Rokatenda BC Surabaya berhasil menang angka. (*/jok)
Selengkapnya.....

Hutan Untuk Penopang Kehidupan dan Pengambangan Sektor Lain Bisa

0 komentar
Deputi Meneg BUMN Dr Agus Pakpahan bersama Bupati Jember jadi nara sumber Dialog Nasional di Aula FE Unej

Sisa hutan di Pulau Jawa hanya tinggal sekitar 18 persen dan idealnya 30 persennya. Untuk mencapai idealnya agar hutan kembali pada fungsinya perlu langkah penghijauan setiap tahun 2 juta hektar sehingga dalam waktu 5 tahun fungsi hutan di Jawa akan kembali membaik.
Peruntukan hutan sebagai penopang kehidupan dimaksud Deputi Meneg BUMN agar di Pulau Jawa tidak terjadi lagi devisit air dan berpengaruh pada sektor lain. “Sehingga perlu semua element masyarakat tidak terkecuali untuk melakukan penghijauan lewat pengembangan hutan rakyat,”ungkap Dr Ir Agus Pakpahan diungkap saat dialog nasional dalam rangka BBJ 2008 di Aula Fakultas Ekonomi Universitas Jember kemarin malam.
Devisit air menurut Pakpahan nantinya akan berpengaruh pada sektor pertanian, kehutanan dan agrobis yang sekarang menjadi tumpuan dan andalan masyarakat. “Sektor itu masih relefan dan menjadi tumpuan sehingga perlu memepertahankan tata air bagi petani kita,”jelasnya.
Sebaliknya langkah Perhutani untuk menghijaukan hutan kembali dari informasi data yang ada, hutan yang telah dihijaukan telah mencapai ribuan hektar. “ Pada tahun 2007 ada sekitar 240 ribu hektar telah dilakukan langkah penghijauan,”tandasnya.
Untuk perlu langkah bersama dalam menghijaukan hutan kembali bersama rakyat lewat pengembangan hutan rakyat sebagai lapangan pekerjaan. “Tidak perlu lagi rakyat kita tumpuan hidupnya di hutan karena dimungkinkan sektor lain ditingkatkan,”pungkasnya.
Kalau dulu Jawa lebih dikenal dengan Jawa Dwipa, semestinya di sektor pertanian banyak yang bisa dikembangkan lagi menjadi sumber tambahan kehidupan baru dan sekaligus untuk menambah ekonomi petani kita.
“Petani kita yang masih staknan pada fokus mengolah sawah sampai dengan memanen saja, tapi masih belum berpikir lagi untuk mengolah sekam, bekatul menjadi nilai tambah,”jelasnya.
Padahal dari sektor pertanian inilah dapat menghasilkan ribuan dollar seperti sekam, bekatul, jerami bisa bermanfaat lebih dan mempunyai manfaat banyak serta menjanjikan. “Bisa dibayangkan dari 1 ton gabah saja dapat menghasilkan sekam 122 kg dan itu jika digunakan sebagai sumber energi dari berat itu akanmenghasilkan 150 kw/jam, bisa dibayangkan berapa mega watt yang akan dihasilkan jika menggunakan metode itu,”terangnya.
Sekarang sedang dikembangkan rice miling sebagai pembangkit tenaga listrik yang bahan dasar dari pertanian seperti sekam. “Belum lagi sekam yang telah dibakar dapat didaur ulang untuk pencampur batu bata yang berguna untuk tahan api,”tambahnya.
Dari upaya itu diharapkan petani dapat meningkatkan upaya itu dapat meningkat kesejahteraannya baik sandan, papan dan pangan. “Akan kita coba untuk pilot proyeknya dan saya yakin masing-masing BUMN bisa menyisihkan 400 milyar, Insyallah rice miling bisa terwujud,”harapnya.
Sementara itu pelaksana tugas Dirut Perhutani sebagai nara sumber Deputi Meneg BUMN mengungkapkan langkah penghijauan yangsedangdilakukan sekarang tidak saja untuk kepentingan ekosistem saja. “Lebih dari itu ada desakan untuk kebutuhan ekonomi masyarakat sehingga perlu ada pemetaan jasa lingkungan dengan pendekatan kultur sambil dan pengalihan skill kepada ,asyrakat.”terang Dr Ir Upik Rosalina Wasirin. (*/jok)
Selengkapnya.....

PECATUR JEMBER IKUT RAMAIKAN BBJ AGUSTUS 2008

0 komentar
Lomba Catur

Euforia dunia percaturan Kabupaten Jember dari tahun ketahun semakin menunjukkan taringnya, terbukti, berbagai kejuaraan pernah diraihnya, bahkan beberapa bulan terakhir pecatur yunior Kabupaten Jember berhasil meraih beberapa medali dalam Kejurda tingkat Jawa Timur dan mulai disegani lawan-lawannya, baik itu di kejuaran tingkat Kabupaten, tingkat Propinsi maupun di kejuaran nasional.
Disela-sela membuka tournament catur dalam rangka BBJ Agustus 2008, Ketua Percasi Jember, Agoes Slameto mengatakan, meski dalam BBJ tahun ini pertandingan catur tidak masuk dalam agenda utama BBJ, namun tahun depan akan diupayakan bisa menjadi pertandingan yang tidak kalah menariknya dengan event lainnya. “Insya allaoh pertandingan kejuaraan nasional akan diupayakan ditempatkan di Kabupaten Jember, “tekadnya.
Bahkan kemarin menurut Agoes, Kabupaten Jember telah mengirimkan atlitnya untuk mengikuti pertandingan catur di Bandung. “Tampilnya pecatur yunior sebagai juara di tingkat Jawa Timur, menunjukkan bahwa keberhasilannya itu merupakan sejarah baru bagi dunia percaturan Kabupaten Jember, “tegasnya.
Agoes menambahkan, meski saat ini Percasi tidak memiliki sekolah khusus catur seperti di daerah lainnya, namun pihaknya optimis, dimasa mendatang Perasi Kabupaten Jember memiliki pecatur handal, bahkan tahun depan Kabupaten Jember bertekad akan menyelenggarakan kejuaraan catur untuk tingkat nasional, maka dalam waktu dekat pihaknya harus bekerja ekstra guna melakukan seleksi pecatur baik junior maupun senior.
Agoes Slameto yang didampingi pengurus Percasi Jember, Sabtu Malam mengatakan, pertandingan catur ini dilaksanakan selama 2 hari mulai 9 dan 10 Agustus 2008 bertempat di Gedung Pemkab Jember (Eks. BHS lantai 1) Jember "Pertandingan ini digelar untuk memeriahkan peringatan HUT ke-63 RI dan BBJ Agustus 2008, “jelasnya
Kita mengundang para pecatur dari berbagai kabupaten di Jawa Timur, baik pecatur yang menjadi juara dalam event-event dihelat Percasi Jember maupun dalam pertandingan lainnya. “Jadi ini merupakan kesempatan emas bagi pecatur Kabupaten Jember untuk menimba ilmu para pecatur dari daerah lainnya, “harapnya.
Dalam kesempatan itu, Agoes mengatakan, kesempatan ini hendaknya dimanfaatkan para pecatur-pecatur junior, khususnya yang ada di Jember. Sebab, sebutnya, Percasi Jember menurunkan sebanyak mungkin atlitnya yang diharapkan dapat menjadi andalan nantinya. “Percasi Kabupaten Jember memang memprioritaskan pembinaan atlet usia muda, jika dibina dari usia muda, peluang untuk berprestasi lebih besar, ujarnya.
Selain pembibitan, Agoes juga berharap melalui pertandingan catur tersebut akan semakin populer. Beberapa SD di Jember memang telah memperkenalkan catur kepada siswanya sebagai mata olahraga pilihan. “Namun, jika tidak ada kompetisi percuma saja melatih, kata dia. Pasalnya, kompetisi merupakan salah satu tolak ukur penilaian berhasil atau tidaknya sebuah pembinaan, “pungkasnya. (*)
Selengkapnya.....

DIALOG NASIONAL

0 komentar


Selengkapnya.....

Bupati Janjikan 5 Orang Terbaik MQK Umroh

0 komentar

Agar melihat sejauh mana proses belajar mengajar ada peningkatan fisik atau pengetahuan dan hati di kalangan satri pondok-pondok pesantren berikut perpaduan kemajuan pengetahuan fisik dan hati sehingga diharapkan akan lahir generasi baru Imam Qosali di Jember dan Indonesia pada umumnya.
Sebagai wahananya sehigga kemarin dilaksanakan Musabaqah Qira’at Al–Kutub (MQK) mulai tanggal 5-8 Agustus 2008. Itulah yang disampaikan Bupati Jember dalam sambutan selat datangnya saat pembukaan MQK tingkat Propinsi Jawa Timur, di Pondok Pesantren Darul Hikmah Kranjingan, Sumbersari beberapa waktu lalu.
Dalam melanjutkan sambutannya, Djalal juga menyampaikan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan pemerintah Propinsi Jatim dan seluruh Kanwil dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur kepada Jember untuk menyelenggarakan MQK. “Berharap acara tersebut dapat baik, lancar dan semua peserta dapat saling mengisi satu sama lain,”pungkasnya.
Lebih lanjut ajang ini diharapkan oleh selain sebagai ajang lomba terkait dengan ketrampilan yang dimiliki oleh masing-masing peserta. “Namun ajang ini diharapkan persiapan kali dapat menjadi ajang diskusi dan sekaligus untuk menyonsong MQK tingkat Nasional yang akan di laksanakan di Kalimantan Selatan mendatang,”jelasnya.
Bahkan saat sambutannya kemarin Djalal sempat menyampaikan janjinya kepada peserta yang terbaik berangkat umroh. “Semula hanya untuk 1 orang, saya tingkat menjadi 5 orang terbaik dalam MQK berangkat Umroh sebagai hadiahnya,”tandasnya..
Sementara itu Direktur Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren Depag RI, Drs, Amin Haidari, menyatakan bahwa MQK baru digulirkan pada tahun 2004. Namun, di usianya yang baru 4 tahun itu MQK telah dilaksanakan hampir di setiap propinsi di Indonesia. Hal ini merupakan wujud antusiasme para santri dalam memahami kembali kitab yang menjadi tradisi pesantren.
Sementara itu menurut Kakanwil Depag Jatim Drs. H. Rosiqi diharapkan dalan MQK terjadi pengkaderan ulama di Jatim. “Selain sebagai ajang kaderisasi ulama diharapkan melahirkan ulama yang handal di Bumi Nusantara ini selain sebagai ajang untuk meningkatkan Ukhuwah islamiah serta keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,”cetusnya.
Dijelaskan juga oleh Kakanwil Depag Jatim bahwa Depag sedang melkukan studi lanjut pada kader- kader ulama seluruh Indonesia. “Hasilnya dari 850 orang pendaftar, hanya 26 orang yang akan dididik,”cetusnya.
Sebagai lembaga pendidikan Islam yang tertua di Indonesia Pondok Pesantren mempunyai andil yang cukup besar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta pembentukan kepribadian dan perilaku bangsa Indonesia. “Bentuknya Pemerintah memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pondok-pondok pesantren dengan disahkannya UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dan ditertibkannya PP No. 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Keagamaan,”tandasnya. Seiring dengan fungsi pondok pesantren untuk tempat mengkaji kandungan Al Qur’an dan Sunnah serta pemahaman transformatif atas Kitab-Kitab Salabb atau Kitab Kuning. “Sehingga pemahaman melalui kitab kuning inilah keberadaan pesantren di tengah-tengah masyarakat diharapkan sebagai media yang memiliki andil besar dalam pembentukan karakter umat Islam di Indonesia yang beragama dan berbudaya serta pengetahuan ke-Islaman,”terangnya.( Bds/m-1 )
Selengkapnya.....

Petinju Mulai Timbang Badan Menjelang Tanding

0 komentar
Petinju Mulai berdatangan melakukan timbang badan disaksikan oleh presiden PABA, Bupati Jember MZA Djalal dan Promotor

Event tinju professional yang bakal digelar besok hari sabtu (9/8) di GOR Kaliwates Jember, kemarin (8/8) dilakukan timbang badan para petinju yang bakal tampil dalam kejuaraan itu.
Timbang badan yang disaksikan oleh Presiden PABA Mr Yang Sup Sim dari Korea dan Bupati Jember MZA Djalal, Inspektur Pertandingan Edy Pirih serta Promotor H Kamil Gunawan. Ada 12 petinju yang sedang melakukan timbang badan dan pengecekan kesehatannya.
Masing-masing petinju yang akan bertanding diantaranya terbang yunior 49 kg mempertandingkan Abdullah dari sasana Minak jingo Boxing Camp (BC) C Banyuwangi versus Tom Aremba dari Ainun Aula BC Jember yang akan berlangsung 6 ronde.
Pada kelas terbang yunior 49 kg perebutan/perbaikan peringkat, petinju dari Jember Yudha Sambung dari Mandiri BC Jember akan melawan Eddy Monod dari Jaguar BC Malang bertarung di 8 ronde.
Partai tambahan lainnya juga akan mempertandingkan petinju Jember lainnya yakni Iko Sambung dalam kelas terbang dalam 8 ronde dengan bobot badan 50,8 kg melawan Firdaus petinju dari Probolinggo dari Bromo BC yang sekarang menempati peringkat 5 KTI.
Sedangkan untuk partai utamanya akan mempertandingkan petinju Thailand yang akan bertarung dengan petinju Indonesia. Diantaranya petinju dari sasana Pirih Surabaya Sofyan Efendi yang pernah besar di Jember peringkat 4 badan dunia PABA akan bertarung dengan Numchai Thaksinsan dalam 11 ronde.
Selain itu Irfan Bone yang sekarang berada pada di peringkat 1 KTI akan mengadu jotos dengan petinju Thailand lainnya, Kongsurin peringkat 5 PABA yang akan bertanding selama 8 ronde.
Dari berbagai pertain utama yang disajikan oleh promotor yang juga pengusaha beras di Jember. Akan menampilkan juga petinju nasional yang memiliki darah Jember Irfan Ogah dari Pirih BC Surabaya melawan Iwan Key dari Rokatenda BC Surabaya.
Dalam kesempatan itu Bupati Djalal yang menyaksikan penimbangan badan para petinju menyampaikan terima kasih utamanya kepada Mr Yang Sup Sim yang jauh-jauh dari Korea mau menyempatkan diri datang ke Jember. “Selamat datang di Kota Jember,”ungkapnya.
Lebih lanjut Bupati yang merasa memiliki tanggung jawab ingin memajukan pertinjuan di Jember. “Ajang seperti inilah nantinya muncul prestasi nasional maupun internasional, tidak hanya dari masyarakat Jember akan tetapi dari seluruh masyarakat Indonesia, lewat di Bumi Jember bisa dapat mengukir prestasi,”tandasnya. Jadikan Jember yang memiliki sejarah baik di tingkat regionas, nasional dan internasional. “Lebih dari itu lewat olah raga jadikan Jember sebagai bumi perdamaian diatas bumi ini,”pintanya. (*/jok)
Selengkapnya.....

Di Bandara Notohadinegoro Jember, Bakal Ada Penerbangan

0 komentar
Penerbangan Komersial

Pada Bulan Agustus masyarakat kecil dan menengah boleh gembira ketika melihat berbagai event BBJ (Bulan Berkunjung ke Jember) yang disajikan oleh Pemerintah Kabupaten Jember dalam memperingati HUT RI ke 63 di Jember.
Tapi bagi pengusaha dan bisnis, kalangan akademisi, kalangan artis dan lainnya akan lebih bahagia lagi bernafas lega karena Badara Notohadinegoro berfungsi. “Dalam waktu dekat ini, Insyallah minggu depan pada bulan Agustus ini akan dimulai penerbangan komersial dengan tujuan Surabaya-Jember PP,”Ungkap Bupati Jember MZA Djalal di depan tamu Kepala RRI se Indonesia di Pendopo Wahya Wibawa Garaha kemarin.
Lebih lanjut Djalal di Acara Bangkit Budaya dan Bangkit Jati Diri Bangsa yang digelar yang disiarkan secara langsung seluruh Indonesia. Bupati Jember menyampaikan rencana itu. “Jadwal penerbangannya akan dilakukan dengan jadwal sehari bias 3 kali penerbangan,”pungkasnya.
Harapannya dengan penerbangan domestik itu bagi para pelaku usaha, bisnis, kalangan akademisi dan masyarakat lain dapat teratasi kendalan transportasinya. “Kalau perlu nanti akan kita bangun sarana dan prasarana pendukung lain yang dimungkinkan untuk penerbangan boeing 737 sekalipun,”tandasnya.
Sementara itu menurut Setda Jember yang kemarin menghadiri itu juga membenarkan jika waktu dekat ini akan ada penerbangan domestik di Jember. “Nantinya dinas terkait seperti Dinas Perhubungan secara khusus akan mengcover penjualan tiket yang bakal dijual untuk para penumpang tujuan Surabaya-Jember begitu sebaliknya,”jelas Djoewito.
Langkah ini memang sedang terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jember dalam rangka mengatasi kendala tranportasi darat yang sedang macet. Langkah itu diambil selain tranportasi udara sebagai salah satu tranportasi jika masyarakat luar kota jika berkeinginan berkunjung ke Jember atau sebaliknya saat berlangsungnya BBJ,”terangnya.
“Ada salah satu usaha penerbangan domestik yang kemarin telah sanggup bekerja sama dengan Pemkab Jember untuk mendukung tranportasi udara di Jember,”paparnya.
Lebih lanjut menurut Djuwito jika masyarakat Jember atau tamu dari luar kota ke Jember memakan waktu cukup lama sekitar 5 sampai 6 jam. “Dengan operasionalnya bandara yang kita miliki maka tidak usah repot harus berlama-lam di jalan 30 sampai 60 menit sudah akan nyampai ke Jember,”pungkasnya.
Sehingga diharapkan dengan berbagai moment yang diselenggarakan oleh pemerintah terkait dengan BBJ di Jember maka tamu maupun peserta dengan cepat akan sampai ke tujuan. “Peserta seperti dari Paralayang, Motor Cross, seminar nasional dan sebagainya dapat dengan cepat nyampai ke Jember tampa harus terkendala dengan kemacetan akibat padat arus lalu lintas,”cetusnya.
Sehingga diharapka bagi masyarakat Jember maupun tamu yang sedang di jember yang berkeinginan ke tujuan Surabaya dapat memanfaatkan tranportasi udara yang ada.
Selengkapnya.....

RAKOR KESADARAN BERBANGSAN DAN BERNEGARA

0 komentar
Kepala Bakesbang dan Linmas Prop. Jatim, DR. Edi Purwinarto, MSI

Dalam rangka untuk meningkatkan kerjasama yang lebih bersinergi antara Pemerintah Kabupaten/kota dalam bentuk sharring program dan saling tukar informasi mengenai berbagai masalah aktual, baik itu berupa isu strategis nasional maupun daerah, rapat koordinasi ini sangat penting sekali. Demikian disampaikan Wakil Bupati Jember, Kusen Andalas ketika membuka secara resmi Rakor yang diikuti oleh para Kepala Bakesbang dan Linmas, Kasi Teritorial Kodam V Brawijaya dan Pasi Teritorial Kodim Se-Jawa Timur, Selasa (5/8) kemarin di Hotel Bintang Mulia Jember.
Kusen Andalas berharap agar Rapat Koordinasi (Rakor) nantinya dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga keutuhan bangsa melalui pemahaman kesatuan bangsa dalam masyarakat.”Maka kita berkepentingan untuk menjaga agar iklim dan suasana yang kondusif tetap berlangsung dalam masyarakat, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan dengan baik, “harapnya.
Untuk itulah pada kesempatan pertemuan ini, diharapkan kepada segenap satuan kerja, hendaknya mencarikan langkah-langkah antisipasi dan mengupayakan perencanaan yang lebih mantap dan bersinergi melalui sharing program untuk menghadapi berbagai kemungkinan terburuk yang akan terjadi dalam proses pelaksanaan pemerintahan. “Masyarakat perlu terus-menerus diberikan pemahaman akan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk tetap kokohnya NKRI, karena semua ini sangat besar manfaatnya dalam rangka peningkatan kecerdasan dan wawasan masyarakat dan juga peningkatan SDM-nya, “tuturnya
Seiring dengan upaya kita menggencarkan masuknya para investor untuk menanamkan investasinya di Kabupaten Jember, mari kita tingkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban di wilayah ini yang sama-sama kita cintai ini. Apalagi pada Bulan Agustus ini, Pemerintah Kabupaten Jember sedang memperingati HUT ke-63 yang diisi dengan berbagai kegiatan dan event pertandingan melalui Bulan Berkunjung Ke Jember. “Kepada para peserta rakor dapat memanfaatkan untuk melihat dari dekat semua event yang disajikan sebelum kembali ke daerah masing-masing, “pintanya
Sementara itu Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Linmas Propinsi Jawa Timur, DR. Edi Purwinarto, Msi mengatakan, Rakor Kesbang ini bertujuan untuk mengkoordinasikan dan mengkonsultasikan permasalahan aktual bangsa, menyangkut masalah politik, ekonomi dan sosial kemasyarakatan lainnya. “Kegiatan ini juga untuk mensinergikan dan menyamakan persepsi serta menyelaraskan sikap seluruh jajaran Kesbang dan TNI untuk menyukseskan program pembangunan di Jawa Timur, “jelasnya.
Rapat Koordinasi (Rakor) jajaran Kesbang dan Linmas serta TNI tahun 2008 ini kata Edi Purwinarto, juga bertujuan untuk membangun jejaring tugas dan kewajiban guna mendukung program-program pembangunan di Jawa Timur.
Dikatakannya, sebagai nara sumber pada Rakor Kesbang dan Linmas ini adalah Asisten Teritorial (Aster) Kasdam V Brawijaya, Letkol. Inf. Rahmat Pribadi yang akan membawakan materi tentang Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Darat pasca UU RI No. 34 Tahun 2004.
Lebih jauh Rahmad Pribadi mengatakan dalam setiap operasi yang dilaksanakan TNI akan membantu pemerintah mulai dari pusat sampai ke daerah. “Sebagai komponen utama pertahanan negara, mempunyai tugas mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman pulau, jumlah prajurit yang ada masih belum mencukupi.
Namun, TNI sebagai komponen utama pertahanan negara, tetap harus didasari oleh strategi pertahanan untuk membina kekuatan pertahanan yang tangguh sebagai penangkal ancaman militer eksternal.
Bahwa dalam rangka meningkatkan kekuatan pertahanan negara, agar lebih mampu melindungi seluruh bangsa dan negara maka dibutuhkan suatu dukungan secara menyeluruh, karena pertahanan negara bukan milik TNI saja tetapi milik seluruh komponen bangsa. Pertahanan negara yang kuat/handal merupakan harga diri sebuah bangsa karena negara lain menjadi tidak memandang remeh terhadap Indonesia.
Kepala Bakesbang dan Linmas Kabupaten Jember, Drs. Sudjak Hidayat mengatakan apabila dalam membangun jejaring ini sudah besar dan luas, maka nantinya pembagian tugas antara dua lembaga ini akan dapat maksimal. “Pokoknya kalau TNI dan Pemerintah Kabupaten sudah sinergis, maka tim juga akan bekerja dengan baik, “harapnya. (*/tot)
Selengkapnya.....

Paskibra Digembleng Dengan Metronome

0 komentar
Latih Paskibra

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Jember dalam menyambut HUT RI selalu disibukkan dengan berbagai kegiatan. Satu kegiatan yang penting adalah Upacara Bendera pada tanggal 17 Agustus 2008 nanti.
Persiapan-persiapan upacara bendera terus dilakukan oleh Pemkab Jember, yang dalam hal ini menjadi tanggung jawab Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Jember dalam tata upacara. Salah satu elemen Upacara Bendera yang harus dipersiapkan dengan matang adalah Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera) yang bertugas untuk mengibarkan dan menurunkan bendera merah putih saat upacara bendera nanti.
Paskibra yang berjumlah sesuai dengan tanggal kemerdekaan bangsa kita yaitu, 17, 8 dan 45 orang dengan cadangan 4 orang. Merupakan hasil seleksi dari seluruh SMA se kabupaten Jember yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Jember. “Mereka telah menjalani proses penyaringan sejak beberapa bulan yang lalu,”ungkap Kepala kantor Satpol PP, Drs. H. Suhanan, MPd, yang ditemui memantau latihan paskibra kemarin.
Rencananya pada mulai awal Agustus kemarin sampai mejelang pelaksanaan dilakukan pemantapan. “Baru pada tanggal 2 Agustus ini menjalani latihan Pematangan Paskibra mulai jam 8 pagi sampai jam 1 siang setiap hari kecuali hari minggu,”tandasnya..
Melihat tanggung jawab Paskibra sangat besar dalam waktu dekat ini akan diberi motivasi dan support yang selalu diberikan dari pelatih maupun Pembina. “Rencananya, pada tanggal 5 Agustus 2008 akan dilakukan pengarahan langsung dari Bapak Bupati sebagai upaya untuk memacu motivasi bagi peserta Paskibra dan pelatih dalam mengemban tanggung jawab besar itu,”paparnya.
Untuk melaksanakan pelatihan kepada Paskibra, pihaknya telah bekerja sama dengan pihak-pihak terkait. “Dalam hal melatihm Paskibra Satpol PP telah bekerjasama dengan Scaba, karena kami tidak main-main melatih Paskibra karena akan ditonton oleh undangan dan masyarakat Jember”tegas Drs. H. Suhanan, MPd.
Sementara itu salah satu pelatih dari Scaba Jember, Peltu (Pembantu letnan satu) I Gusti Ngurah Agung Adnyana, memberikan materi dengan standart tata upacara. “Materinya tidak lepas dari materi langkah tegap, sikap sempurna, penghormatan dan perubahan formasi saat pengibaran dan penurunan bendera,”ujarnya..
Sehingga saat ini menurut Adnyana materi yang diberikan berfokus pada penyamaan dalam PBB sesuai standart. “Yang dilatih sekarang ini masalah langkah dan menyamakan langkah setiap peserta Paskibra sesuai dengan aturan yang biasa dipergunakan dalam Upacara bendera di Pemerintahan Kabupaten Jember”, jelas Peltu yang sudah menjadi pelatih Paskibra selama 10 tahun itu.
Lebih lanjut menurut pelatih yang paling senior pangkatnya, hal itu dilakukan karena masing-masing SMA memiliki perbedaan dalam mendidiknya. “Setiap SMA biasanya memiliki aturan yang berbeda mengenai aturan baris-berbaris, karena itu langkah mereka harus disamakan”, katanya Adnyana menambahkan. Masih berdasarkan penuturan Peltu Agung, setelah langkah para peserta Paskibra sama dan kompak, rencananya mereka akan dilatih dengan menggunakan alat untuk menghitung langkah yang disebut dengan Metronome. “Dengan alat itu langkah Paskibra akan lebih mudah disamakan dengan alat tersebut, yaitu sesuai dengan aturan; panjang langkah 65 cm dan tempo langkah 104 langkah per menit,”kilahnya.(*/jok/m1)
Selengkapnya.....

Agustus 08, 2008

Tuan Rumah Berharap Barokah-Nya

0 komentar
Drs KH Achmad Naskihin

Kabupeten Jember menjadi tuan rumah MQK (Musabaqoh Qur’an Al Kutub) II se Jatim yang diselenggarakan mulai tanggal 5-8 Agustus 2008 tidak bisa dilepaskan dari peran pengasuh Pondok Pesantren (PP) Darul Hikmah Jember. Mau dijadikan tuan rumah meski harus sedikit mengganggu aktifitas kegiatan podok.
Meski kegiatan MQK dinilai oleh KH Achmad Naskihin, ada sisi negatif dan positif. “Namun saya menilai penyelengaan itu banyak positifnya dan mempunyai mafaat banyak karena lewat kegiatan itu berharap banyak barokahnya, apalagi dihadiri oleh pengasuh Pondok pesantren se Jember,”ungkapnya sembari menunjukkan tempat penyelenggaraan pembukaannya.
Lebih lanjut menurut kyai yang keseharian mengasuh pondok dengan ratusan santri dan penyelenggara haji. “Mudah-mudahan barokah didapatkan dari setiap pembaca dari kitab kuning yang klasik dibaca oleh masing-masing peserta, karena dari kitab kuning itulah awalnya dari Qur’an ada,”terangnya.
Selain itu pihaknya berharap ada manfaat lain dari penyelenggaraan MQK disini, minimal santrinya akan termaknai termasuk para orang tua serta semua pihak yang melihat lomba ini. “Artinya santri dan para orang tua santri dapat lebih tergugah untuk bisa seperti mereka membaca dan memahami Al Qur’an dengan benar dan baik, apalagi bisa menjadi juara,”jelasnya.
Diungkap lebih lanjut oleh Kyai yang memiliki kharismatik, dengan dilaksanakan MQK di pondoknya yang telah berdiri sejak 1991, berharap di Jember secara khususnya dan Jawa Timur pada umumnya dapat lebih sejahtera aman dan sentosa.
Dikisahkan oleh Kyai Naskihin, bahwa penawaran tempatnya dijadikan tuam rumah berawal ketika saat menunaikan ibadah haji pada tahun kemarin. “Datang petugas dari Kanwil Depag Jatim yang menghampiri diri saya menyampaikan bahwa MQK mendatang akan di tempatkan di Jember,”cetusnya.
Setelah kyai menerima informasi seperti itu, tidak lantas mengiyakan tawaran itu, akan tetapi lebih pada melihat kelayakan agar dilakukan survey. “Silahkan disurvey dulu, karena banyak yang lebih bagus dari ini, namun kalau memang pondoknya dinilai layak menjadi tuan rumah, Insyallah,”tuturnya.
Sehingga datanglah BK Ponren dari Kanwil Depag Jatim yang dating sebelum pelaksanaan ini. “Ada beberapa orang bersilaturahmi untuk melakukan survey ke tempat kami pada bulan maret kemarin,”jelasnya lagi. (*/jok)

Selengkapnya.....

MQK II Jatim di Jember

0 komentar
Nampak persiapan MQK yang bakal digelar mul;ai tanggal 5-8 Agustus 2008 di PP Darul Hikmah

Bersamaan dengan berbagai event kegiatan Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) di Jember sebulan penuh, kembali Jember mendapat atensi dari profensi Jawa Timur untuk menyelenggarakan MQK (Musabaqoh Qur’an Al Kutub) II se Jatim yang diselenggarakan mulai tanggal 5-8 Agustus 2008 di Pondok Pesantren Darul Hikmah.
Pada hari ini (5/8), MQK II akan dihadiri oleh Gubenur Jatim Imam Utomo yang didampingi Direktur Pendidikan Diniyah, Kanwil Depag, Bupati Jember dan anggota Muspida Jember. Rencananya nanti malam akan dibuka secara langusng oleh Gubenur Jatim.
Ketika berita ini diturunkan ada dua daerah yang telah datang diantaranya Kabupaten Kediri dan Kabupaten Jombang. Sedangkan dari 1.216 peserta lainnya kabuapten/kota menurut keterangan panitia akan hadir sore ini. “Sekaligus mengikuti pembukaan pada pukul 7 malam,”ungkap Yusfi Hadi Sekretaris Panitia MQK.
Dalam lomba itu akan dipertandingkan 13 jenis lomba baik untuk kalangan usia ula, wustho dan ulya. “Lombanya akan dimulai esok hari mulai pukul 8 pagi, siang dan malam hari,”tandasnya.
Namun bersamaan dengan pelaksanaan lomba, pantia akan menyelenggarakan seminar nasional yang membahas Prospek Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Dalam Prepektif Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007. ” Seminar akan diikuti oleh wakil dari duta masing-masing kabupaten dan kota yang hadir,”paparnya.
Jenis yang akan mempertandingkan diantaranya pertama, dengan katagori usia maksimal 15 tahun meliputi fiqh ula, lughah ula, akhlag ula. Kedua, dengan katagori usia 16-18 tahun meliputi fiqh wustha, tafsir wustha, hadis wustha, lughah wustha, akhlag wustha. Ketiga, figh ulya, tafsir ulya, hadits ulya, lughah ulya dan akhlaq ulya. “Akan dibagi dua babak penyisihan dan langsung final,”jelasnya.
Dalam pembukaannya MQK nanti malam masing-masing sefile akan dihibur oleh musik yang bernuansa Islam yakni Musik Gambus Mayami dan hadrah Aljiduri. “Tidak hanya itu peserta dalam pembukaan juga dihibur oleh musik khas Jember, patrol,”cetusnya.
Sementara itu menurut Kepala Depag Jember H. Chusnul Arifin menjelaskan keberhasilan MQK II ini merupakan salah satu kepercayaan dari pemerintah profensi. “Jember dibanding dengan Surabaya yang paling siap menjadi tuan rumah, apalagi kemarin Jember berhasil menyelenggarakan MQK I tingkat kabupaten di Rambipuji kemarin merupakan uji cobanya,”terangnya.
Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Jember yang telah banyak mendukung dari pelaksanaan kegiatan itu. “Saya akui kami tidak bias banyak berbuat jika Pemkab Jember tidak ikut terlibat dan mensukung kegiatan itu,”ujarnya.
Sebenarnya kepercayaan itu meurut Chusnul tidak hanya itu diberikan pemerintah profensi kepada Jember. “Dengan pelaksanaan MQK di Jember sekarang pada tahun 2009 mendatang, kembali Kabupaten Jember mendapatkan kepercayaan sebagai tuan rumah MTQ se Jatim,”jelasnya. (*/jok)
Selengkapnya.....

Agustus 04, 2008

Sosialisasi Konversi Minyak Tanah ke LPG di Jember

1 komentar

Berita Jember, Untuk menghemat subsidi yang diberikan kepada minyak tanah (Mitan), terutama harga minyak dunia yang selalu meningkat menembus angka 140 USA, maka PT Pertamina akan membagikan tabung elpiji 3 kg kepada masyarakat dengan kompor, selang, dan regulator. “Ini dalam rangka program konversi minyak tanah ke Liquified Pressurized Gas (LPG), “tegas Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Jember, Drs. Edi B. Susilo, Msi ketika melakukan Sosialisasi Konversi Mitan ke Elpiji kepada para camat, Senin (4/8) di ruang rapat Pemerintah Kabupaten Jember.
Lebih lanjut menurut Edi bahwa program konversi Mitan (Minyak Tanah) ke gas LPG ini akan menguntungkan semua pihak dengan tepat sasaran dan sesuai dengan data yang ada. “Jika program ini berhasil, maka dari segi pemerintah akan ada penghematan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan tidak akan membebani APBN terlalu tinggi, “jelasnya
Sekarang tinggal bagaimana memberikan pengetahuan kepada seluruh masyarakat akan adanya konversi mitan ke LPG ini untuk proaktif dalam menyikapi hal ini. “Terkait dengan program konversi minyak tanah ke Elpiji yang akan di berlakukan di Kabupaten Jember dapat berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan gejolak di masyarakat, “harapnya.
Menurut Edi, konversi ini perlu dilakukan untuk mengurangi gejolak di masyarakat dan pemahaman akan penggunaan elpiji yang lebih murah, praktis dan mudah, serta dapat membantu mengurangi beban minyak dunia di lingkungan masyarakat harus lebih diintensifkan. “Memang butuh waktu pemahaman terhadap pemakaian elpiji dan meninggalkan minyak tanah kepada masyarakat yang selama ini menggunakan Mitan, “tuturnya.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut Sales Representattif Gas Domestik Region IV Jember, Usman Lekki, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Jember. Dan Kegiatan ini diikuti oleh para camat yang berada pada 31 kecamatan yang menjadi tujuan konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg ini, “lanjut Edi.
Sementara itu Sales Representatif Rayon III PT. Pertamina (Persero) Gas Domestik Region IV Jember, Usman Lekki mengemukakan bahwa dari sisi konsumen atau masyarakat akan ada penghematan senilai Rp 42.200 per bulan per Kepala Keluarga (KK), yang didapatkan dari hitungan jika menggunakan minyak tanah (rincian ada dalam data) . “Jika penggunaan Mitan (Minyak Tanah) sebanyak 20 liter per bulan per KK, maka akan setara dengan 2,5 tabung. "kata Usman.
Diakuinya bahwa kebijakan konversi ini dilakukan oleh beberapa Departemen seperti Depkop untuk pengadaan tabung, Departemen Perindustrian untuk SNI, Departemen Tenaga Kerja tentang ijin penggunaan tabung, Dep. Pemberdayaan Perempuan untuk melakukan Sosialisasi kepada masyarakat sedangkan Pertamina sendiri menyediakan SPBE dan Agennya. “Tetapi untuk sementara ini masih ditangani PT. Pertamina sebagai langkah awal, “tegasnya.
Dengan diberlakukannya konversi ini masyarakat tidak usah merasa takut akan terjadinya kebocoran dan kerusakan pada tabung dan alat lainnya, karena semua peralatan sudah dilakukan pengujian sesuai dengan SNI. “Namun yang perlu diperhatikan agar konsumen tidak memindahtangankan kepada orang lain, sebab hanya diberikan sekali oleh pemerintah, “pesannya.
Sedangkan kekhawatiran akan pasokan Gas LPG, Pihak pertamina menjamin tidak akan ada kekosongan, karena di Jember sendiri akan dibangun 3 (tiga) SPBE, satu diantaranya sudah beroperasi di Gebang, dan 2 lainnya menyusul yaitu di Kecamatan Ajung dan Kecamatan Jelbuk. “Jadi untuk pasokan gas LPG di Jember cukup, “ungkapnya.Untuk itu kepada para Camat lebih dahulu memberikan informasi ini kepada masyarakat, sebab mulai tanggal 6 Agustus 2008, PT. Pertamina akan secara maraton memberikan sosialisasi kepada masyarakat se-Kabupaten Jember. “Jadi nantinya akan ada pembagian tempat sosialisasi di wilayah kecamatan, “pungkasnya. (*).
Selengkapnya.....
Designer: Douglas Bowman | Dimodifikasi oleh AdiGuna Original Posting Rounders 3 Column