September 20, 2008

TKP2M Temukan Mamin Kadaluwarsa “Roti Jamuran masih banyak beredar”


Berita Jember, Menjelang Lebaran tahun ini, masyarakat Kabupaten Jember harus berhati-hati memilih makanan yang akan dikonsumsi. Jika tidak, akan fatal akibatnya. Sebab, saat ini masih saja ditemukan makanan dan minuman yang tidak layak untuk dikonsumsi. Bahkan, makanan tersebut dijual bebas terutama di toko-toko kecil dipinggiran kota Jember.
Hal itu terkuak setelah TKP2M yang merupakan tim gabungan dari Pemerintah Kabupaten Jember menggelar operasi mendadak (sidak) makanan minuman (mamin) di sejumlah toserba dan supermarket di kota ini, Kamis (18/9) siang kemarin.
Hasilnya, tim yang terdiri dari Satpol PP, Polres Jember, Dinkes, Disperindag, Pemberdayaan, Pendapatan, Infokom, Pariwisata, Kesra, PBSB itu menemukan sejumlah mamin yang tidak layak untuk dikonsumsi masyarakat.
Sedangkan supermarket dan toserba seperti indomart dan toko sejenisnya sangat kecil sekali ditemukan mamin yang tidak layak dikonsumsi. “Karena di swalayan ini sudah diterapkan manajemen yang bagus dan selalu dikontrol setiap hari oleh petugas dari swalayan tersebut, “ujar Jumarlis
Selain ditemukan mamin ringan itu, ada sejumlah toko yang menjual roti yang berjumlah puluhan bungkus itu juga sudah kedaluwarsa alias habis tanggal peredarannya. “Bahkan pada saat melakukan operasi di toserba lainnya, petugas juga menemukan susu kaleng yang sudah karatan, “tandasnya.
Kendati demikian, tim yang terbagi menjadi 2 kelompok ini selain menyita barang-barang yang tidak layak dikonsumsi masyarakat juga melakukan pendataan beberapa temuan itu. Oleh petugas, para pemilik toko tersebut diberikan pemberitahuan terkait temuan itu, sedangkan barang yang rusak di bawa oleh petugas untuk pemeriksaan lebih lanjut. "Operasi ini kita gelar dalam rangka menyambut Lebaran. Jika banyak beredar makanan tak layak, kan kasihan masyarakat," ujar Jumarlis, Humas Dinas Kesehatan Jember via telpon.
Diantara kejanggalan yang ditemui oleh tim gabungan berupa makanan dan minuman yang sudah rusak kemasan (penyot), kadaluwarsa, dan jamuran yang dianggap berbahaya untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Selanjutnya makanan dan minuman yang tidak dilengkapi dengan masa berlakunya dibawa petugas untuk diperiksa lebih lanjut.
Makanan dan minuman yang disita itu di antaranya 12,5 kg kacang yang tidak berlabel, 13 kaleng susu dengan kemasan penyot, 36 makanan ringan kedaluwarsa, 21 bungkus makanan yang sudah jamuran dan beberapa makanan yang tidak dicantumkan batas akhir. “Makanan dan minuman kadaluwarsa tersebut kami sita dan untuk diperiksa lebih lanjut, apakah makan tersebut berbahaya bagi kesehatan, “ujarnya.
Terkait sidak mamin, Jumarlis mengatakan, operasi dilakukan untuk menghindari kerugian konsumen akibat mengonsumsi makanan dan minuman yang diperdagangkan secara bebas di pasaran. "Konsumsi masyarakat menjelang Lebaran lebih tinggi, sehingga kami melakukan sidak untuk menghindari kemungkinan konsumen dirugikan," katanya ketika dihubungi melalui telepon, Kamis (18/9) kemarin.
Sehingga kedepan diharapkan akan terwujud kualitas kesehatan makanan dan minuman serta kesadaran para pengusaha mamin akan arti pentingnya penyehatan mamin bagi usahanya. “Dan akhirnya konsumen akan terhindar dari keracunan mamin akibat rendahnya kualitas makanan yang dipasarkan, “pungkas Jumarlis. (*/tot)

Tidak ada komentar:

Designer: Douglas Bowman | Dimodifikasi oleh AdiGuna Original Posting Rounders 3 Column