September 21, 2008

UMK Jember 2009 Tembus 770 Rupiah

0 komentar
Berita Jember, Tim Dewan Pengupahan Kabupaten (DPK) Jember sudah melaksanakan rapat koordinasi terkait penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Jember Tahun 2009 mendatang. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan DPK diempat lokasi yaitu pasar Tanggul, Rambipuji, Kalisat dan Kepatihan didapat Kebutuhan Hidup Layak (KHL) sebesar 800 ribu rupiah. “Dari angka tersebut kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan berbagai komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) juga termasuk melihat angka inflasi dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jember ketemu 800 ribu rupiah, “ungkap Asisten Ekonomi Pembangunan Jember, Drs. Edi B. Susilo, beberapa hari lalu di gedung DPRD Jember.
Lebih lanjut masih menurut Edi, bahwa kemudian angka tersebut dimasukkan dalam perhitungan penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK), dimana dari hasil Kebutuhan Hidup Layak (KHL) itu dengan pentahapan 96,25 % ditemukan angka sebesar 770 ribu rupiah dari Upah Minimum Kabupaten (UMK) tahun 2008 sebesar 645 ribu rupiah, dan ini masih sebatas usulan kepada Gubernur Jawa Timur untuk menentukan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Jember tahun 2009 mendatang. “Besaran 770 ribu rupiah ini akan direkomendasikan oleh Tim Dewan Pengupahan Kabupaten (DPK) kepada Bupati Jember dan selanjutnya akan diusulkan kepada Gubernur Jawa Timur yang akan keluar besaran Upah Minimum Kabupaten (UMK) Jember tahun 2009, “tandas Edi.
Diperkirakan kalau usulan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Jember ini disetujui oleh Gubernur, maka akan ada kenaikan sekitar 19 % yang disebabkan oleh angka inflasi Jember yang cukup tinggi untuk bulan ini sampai dengan Desember mendatang sekitar 13 %. “Realisasinya tentunya setelah mendapatkan persetujuan dari Gubernur Jawa Timur sesuai dengan agenda pada Bulan Desember 2008 mendatang, “ujarnya.
Sejak awal proses penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Jember sudah dilakukan oleh Tim Dewan Pengupahan Kabupaten (DPK) Jember, dan setelah mendapatkan rekomendasi dari Bupati Jember segera akan dikirim kepada Gubernur Jawa Timur yang selanjutnya akan mengalami proses untuk perhitungan dimasing-masing Kabupaten/Kota. “Diperkirakan bulan Oktober dan Nopember sudah rampung dan mulai Desember sesuai jadwal sudah akan turun Upah Minimum Kabupaten (UMK) Jember yang baru, “kilahnya.
Jadi Pemerintah Kabupaten Jember sudah merekomendasikan hasil Upah Minimum Kabupaten (UMK) tahun 2008 kemarin sebesar 645 ribu rupiah itu dan sudah terlaksana sekitar 50% dan sisanya masih dalam tahap menuju kesana, oleh karena itu melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang sangat erat kaitannya dengan soal Upah Minimum Kabupaten (UMK) ini diminta untuk terus mensosialisasikan, mengajak dan menghimbau kepada perusahaan untuk menyesuaikan dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang telah ditetapkan. “Dan kedepan dengan angka Upah Minimum Kabupaten (UMK) sebesar 770 ribu rupiah ini kalau disetujui oleh Gubernur, maka segera para pengusaha menyesuaikan dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang baru, “harapnya.
Memang ada sedikit kesulitan, mungkin bagi kalangan perindustrian hal itu tidak terlalu bermasalah, tetapi di Jember ini khan kebanyakan buruh kebun yang ini juga sangat berat, tetapi yang penting prinsipnya adalah karena ini merupakan sebuah kesepakatan dari setiap unsur di Dewan Pengupahan Kabupaten (DPK) yaitu ada unsur pengusaha, pekerja/buruh, dan Pemerintah Kabupaten Jember. “Makanya semua keputusan yang diambil sudah melalui proses dan berdasarkan perhitungan nyata, sekaligus hasil daripada Kebutuhan Hidup Layak (KHL) hasil survey di lapangan. “katanya.
Menurut Edi, secara tehnis bagi pengusaha Jember yang tidak melaksanakan Upah Minimum Kabupaten (UMK) ini akan ada sangsi dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jember, mulai dari surat peringatan, teguran dan yang lainnya agar mereka mematuhi peraturan yang sudah berlaku.
Salah satu buruh yang seharinya bekerja pada perusahaan garment di kota Mangli Jember, Jarwo mengharapkan para pengusaha memberikan upah kepada buruhnya sesuai dengan peraturan yang berlaku dari Kabupaten Jember, sebab dimasa sulit seperti ini penghasilan yang memadai sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. “Sekarang semua harga naik, kalau upah buruh tidak juga dinaikkan kasihan dengan rakyat kecil seperti saya ini mas, “keluhnya. (*/tot)
Selengkapnya.....

Budidaya Ikan, Peluang Investasi yang Prospektif

0 komentar

Berita Jember, Pembudiyaan ikan merupakan salah satu peluang investasi usaha yang mampu meningkatkan nilai ekonomi masyarakat. Apalagi hal itu didukung oleh potensi alam yang dimiliki oleh Kabupaten Jember yang sangat memungkinkan untuk menjadikan komoditas perikanan sebagai produk unggulan.
”Peluang investasi produk unggulan perikanan di Kab. Jember sangat prospektif, hal itu karena didukung oleh ekologi sumber daya alamnya dan bila ditinjau dari analisa usaha ke semua produk unggulan, ini sangat layak (fisible) untuk diusahakan ke arah usaha komersial”, kata Ir. Mahfud Afandi selaku Kabid Produksi Perikanan pada Dinas Peternakan dan Perikanan saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.
Selain itu, tambahnya, hal lain yang mendukung adalah pangsa pasar yang cukup baik. Selama ini, Disnakkan juga membantu dibidang pemasaran hasil-hasil perikanan.
Hal yang paling penting dari pengembangan produk ini adalah langsung menyentuh pada kehidupan masyarakat desa, khususnya petani ikan yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidupnya, menciptakan kesempatan kerja serta dapat memenuhi kebutuhan gizi / protein hewani masyarakat, terutama yang ada di Kab. Jember.
Menurut Mahfud, konsep pengembangan produk unggulan perikanan dilakukan dengan pendekatan analisa ekonomi yang dapat digunakan untuk mengetahui status atau tingkat usaha perikanan. Produksi perikanan budidaya (akuakultur) pemanenannya (harvesting) dilakukan setelah kegiatan pemeliharaan ikan yang mencakup persiapan wadah pemeliharaan, penebaran benih, pemberian pakan, pengelolaan kualitas air, serta penanganan hama dan penyakit.
Untuk menggairahkan produk perikanan air tawar, saat ini Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) sedang menggalakkan budidaya ikan Gurami dan Lele. Jenis ikan ini dipilih karena cukup digemari masyarakat sebab rasanya yang gurih dan lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi.
”Disamping itu, keuntungan dari budidaya ikan Lele dan Gurami ini adalah merupakan usaha sektor perikanan yang dapat berkembang dengan pesat karena tuntutan permintaan pasar yang cenderung tinggi dan resiko pemeliharaannya-pun relatif kecil”, kata Mahfud menandaskan.
Untuk itu, program pengembangan yang diterapkan saat ini adalah Intensifikasi dan Ekstensifikasi dalam rangka mencukupi kebutuhan ikan. Kegiatan pokok program ini adalah melakukan pembinaan dan pengembangan perikanan serta meningkatkan dan mengembangkan produktivitas BBI (Balai Benih Ikan).
Mahfud menjelaskan bahwa upaya yang telah dilakukan berkaitan dengan program tersebut adalah dengan memberikan bantuan benih ikan sebanyak kurang lebih 90.000 ekor kepada petani ikan.
”Kami juga melakukan rehab dan pemeliharaan konstruksi kolam di BBI Rambipuji, Kalisat dan Gumukmas”, ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan program pengembangan sistem penyuluhan perikanan yang dilakukan oleh Petugas Penyuluh Perikanan di lapang dan juga oleh Mantri Perikanan. Materi yang disampaikan kepada petani ikan misalnya saja mengenai fungsi peningkatan perikanan dengan mengadakan studi banding.
Dengan adanya program-program yang digalakkan oleh Disnakkan, Mahfud mengatakan bahwa kualitas ikan yang dihasilkan cenderung menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
Untuk masalah yang dihadapi, menurut Mahfud, saat ini belum ada kendala yang dianggap signifikan. Hanya saja yang sedikit menjadi penghalang peningkatan produksi ikan air tawar bagi para petani ikan adalah dari sisi harga pakan ikan.
”Hal ini karena sebagian besar biaya produksi petani ikan, yaitu sekitar 60 % dipergunakan sebagai biaya pakan ikan, sedang harga pakan setiap tahunnya cenderung naik, sehingga tingkat keuntungan petani ikan menurun”, paparnya.
Namun, untuk mengatasi kendala tersebut para petani ikan Lele rupanya sudah cukup jeli untuk mencari pemecahan masalah. ”Bagi yang lokasi budidaya ikannya diwilayah Puger dan sekitarnya, mereka menggunakan ikan Lemuru sebagai bahan substitusi pakan, tapi bagi yang letaknya jauh dari Puger akan mengalami kesulitan, sehingga mereka akan mengganti jenis ikan yang dibudidayakannya”, cetus Mahfud. (*/dn)
Selengkapnya.....

September 20, 2008

9880 Orang Guru Ngaji Terima Bantuan

1 komentar

Berita Jember, Sebanyak 9880 orang guru ngaji yang tersebar di 31 kecamatan menerima bantuan dari Pemkab Jember. Mereka berasal dari 247 desa yang ada dan setiap desa terdiri dari kurang lebih 40 orang guru ngaji. Masing – masing guru ngaji menerima bantuan sebesar Rp 400.000,- , sehingga total bantuan yang diserahkan sekitar Rp 3, 952 Milyar.
Penyerahan bantuan ini sebenarnya telah diberikan secara simbolis oleh Bupati Jember, MZA Djalal saat acara Buka Puasa Bersama di beberapa kecamatan di Jember beberapa waktu lalu. Jadi, saat ini merupakan rangkaian lanjutan agenda yang digelar setiap tahun itu.
“Penyerahan bantuan ini merupakan rangkaian bantuan Bupati Djalal kepada guru ngaji, ustadz, ustadzah dan kiai yang telah didata sebelumnya oleh tim”, kata H. Moch. Rasyad selaku Kasi Agama yang mewakili Kabag Kesra ketika memberikan sambutannya saat penyerahan bantuan di Aula PB. Sudirman, Jum’at (19/09).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa yang merupakan tim pendata adalah perangkat desa setempat, LPPTKA dan Al Ma’arif yang jumlahnya pada tiap desa berbeda-beda tergantung pada unsur kelembagaan yang ada di desa tersebut.
Dan karena pemberian bantuan ini dilakukan setiap tahun, maka dari data yang ada diverifikasi kembali. “Bila tahun lalu telah mendapat bantuan, maka untuk tahun ini tidak mendapat bantuan lagi, sebab untuk memberikan giliran kepada yang lain”, imbuhnya.
Dalam penyerahan bantuan tersebut, Rasyad mengungkapkan bahwa pada dasarnya tidak terdapat kendala yang cukup signifikan. “Hanya saja biasanya ada orang-orang yang memanfaatkan moment ini dengan mengaku-ngaku sebagai guru ngaji setempat agar mendapat bantuan”, katanya.
Bila hal tersebut terjadi, sejauh ini pihaknya dapat mengatasinya dengan cara menolak memberikan bantuan kepada yang bukan berhak. “Kami akan menolak orang yang tidak sesuai dengan data yang ada, biasanya mereka membawa surat kuasa dari orang yang bersangkutan dan beralasan berhalangan hadir karena sebab-sebab tertentu”, katanya menegaskan.
Namun bila ada yang terlanjur menerima bantuan, sedang data mereka tidak sesuai dengan data tim, maka pihaknya akan menelusurinya dan yang bersangkutan harus mengembalikan uang tersebut kepada Bagian Kesra.
Perlu diketahui bahwa penyerahan bantuan tersebut mulai diberikan terhitung sejak tanggal 19 – 27 September mulai pukul 8.30 WIB di Aula PB. Sudirman. Dan setiap harinya bantuan diberikan kepada guru ngaji dari 3-4 kecamatan.
Sebelum acara penyerahan dimulai, Rasyad menyampaikan bahwa pihaknya, khususnya Bupati Djalal mengucapkan rasa terima kasih kepada para guru ngaji yang telah hadir memenuhi undangan Pemkab Jember.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para guru ngaji atas partisipasinya selama ini karena telah membantu pemerintah khususnya dalam bidang pendidikan atau pengajaran ilmu Al Qur’an untuk mencerdaskan anak bangsa.
“Namun Bupati juga memohon maaf apabila bantuan ini belum dapat memenuhi harapan para guru ngaji, dengan kata lain jangan melihat nomimal bantuan, akan tetapi hendaknya dilihat dari perhatian Pemkab atau Bupati terhadap guru ngaji yang ada di desa-desa di Kab. Jember”, kata Rasyad di depan hadirin.Pihaknya berharap, ke depan agar para guru ngaji tidak mengurangi partisipasinya dalam membantu pembangunan pemerintah, khususnya di bidang keagamaan. “Sebab, seperti kita ketahui bersama bahwa upaya memperbaiki akhlak dan budi pekerti anak-anak bangsa merupakan tanggung jawab kita semua, khususnya generasi muda di Kab. Jember agar dapat menjadi generasi muda yang Qur’ani”, katanya menandaskan. (*/dn)
Selengkapnya.....

TKP2M Temukan Mamin Kadaluwarsa “Roti Jamuran masih banyak beredar”

0 komentar

Berita Jember, Menjelang Lebaran tahun ini, masyarakat Kabupaten Jember harus berhati-hati memilih makanan yang akan dikonsumsi. Jika tidak, akan fatal akibatnya. Sebab, saat ini masih saja ditemukan makanan dan minuman yang tidak layak untuk dikonsumsi. Bahkan, makanan tersebut dijual bebas terutama di toko-toko kecil dipinggiran kota Jember.
Hal itu terkuak setelah TKP2M yang merupakan tim gabungan dari Pemerintah Kabupaten Jember menggelar operasi mendadak (sidak) makanan minuman (mamin) di sejumlah toserba dan supermarket di kota ini, Kamis (18/9) siang kemarin.
Hasilnya, tim yang terdiri dari Satpol PP, Polres Jember, Dinkes, Disperindag, Pemberdayaan, Pendapatan, Infokom, Pariwisata, Kesra, PBSB itu menemukan sejumlah mamin yang tidak layak untuk dikonsumsi masyarakat.
Sedangkan supermarket dan toserba seperti indomart dan toko sejenisnya sangat kecil sekali ditemukan mamin yang tidak layak dikonsumsi. “Karena di swalayan ini sudah diterapkan manajemen yang bagus dan selalu dikontrol setiap hari oleh petugas dari swalayan tersebut, “ujar Jumarlis
Selain ditemukan mamin ringan itu, ada sejumlah toko yang menjual roti yang berjumlah puluhan bungkus itu juga sudah kedaluwarsa alias habis tanggal peredarannya. “Bahkan pada saat melakukan operasi di toserba lainnya, petugas juga menemukan susu kaleng yang sudah karatan, “tandasnya.
Kendati demikian, tim yang terbagi menjadi 2 kelompok ini selain menyita barang-barang yang tidak layak dikonsumsi masyarakat juga melakukan pendataan beberapa temuan itu. Oleh petugas, para pemilik toko tersebut diberikan pemberitahuan terkait temuan itu, sedangkan barang yang rusak di bawa oleh petugas untuk pemeriksaan lebih lanjut. "Operasi ini kita gelar dalam rangka menyambut Lebaran. Jika banyak beredar makanan tak layak, kan kasihan masyarakat," ujar Jumarlis, Humas Dinas Kesehatan Jember via telpon.
Diantara kejanggalan yang ditemui oleh tim gabungan berupa makanan dan minuman yang sudah rusak kemasan (penyot), kadaluwarsa, dan jamuran yang dianggap berbahaya untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Selanjutnya makanan dan minuman yang tidak dilengkapi dengan masa berlakunya dibawa petugas untuk diperiksa lebih lanjut.
Makanan dan minuman yang disita itu di antaranya 12,5 kg kacang yang tidak berlabel, 13 kaleng susu dengan kemasan penyot, 36 makanan ringan kedaluwarsa, 21 bungkus makanan yang sudah jamuran dan beberapa makanan yang tidak dicantumkan batas akhir. “Makanan dan minuman kadaluwarsa tersebut kami sita dan untuk diperiksa lebih lanjut, apakah makan tersebut berbahaya bagi kesehatan, “ujarnya.
Terkait sidak mamin, Jumarlis mengatakan, operasi dilakukan untuk menghindari kerugian konsumen akibat mengonsumsi makanan dan minuman yang diperdagangkan secara bebas di pasaran. "Konsumsi masyarakat menjelang Lebaran lebih tinggi, sehingga kami melakukan sidak untuk menghindari kemungkinan konsumen dirugikan," katanya ketika dihubungi melalui telepon, Kamis (18/9) kemarin.
Sehingga kedepan diharapkan akan terwujud kualitas kesehatan makanan dan minuman serta kesadaran para pengusaha mamin akan arti pentingnya penyehatan mamin bagi usahanya. “Dan akhirnya konsumen akan terhindar dari keracunan mamin akibat rendahnya kualitas makanan yang dipasarkan, “pungkas Jumarlis. (*/tot)
Selengkapnya.....

Peringatan Nuzulul Qur’an “Yakin akan kebenaran Al-Qur’an sebagai pedoman hidup”

0 komentar

Berita Jember, Bergetar dalam hati ini ketika mengenang sebuah peristiwa yang cukup mengemparkan dan terjadi dimuka bumi ini, dimana ada satu peristiwa yang terjadi berupa turunnya perintah membaca (iqro’) yang sering disebut dengan Nuzulul Qur’an. “Meski kita tidak mengetahui persis peristiwa itu terjadi, namun kita harus yakin bahwa itulah kebenaran diatas kebenaran yang universal dan sejatinya kebenaran yaitu Al-Qur’an Nur Karim, “demikian sambutan Bupati Jember MZA Djalal pada acara Peringatan Nuzulul Qur’an, Selasa (16/9) malam kemarin bertempat di Masjid Jami’ Al Baitul Amin Jember.
Dalam sambutannya Bupati Jember MZA Djalal mengatakan bahwa turunnya Al Qur’an pertama kali berupa perintah untuk membaca telah menimbulkan perubahan yang sangat besar dimuka bumi ini. Bahwa Al-Qur’an sebagai penuntun umat manusia diatas bumi ini untuk mengetahui mana yang hak dan mana yang batil dan harus diyakini sebuah kebenaran yang hakiki. “Al-Qur’an tidak ada yang mampu merubah dan siapa saja yang bisa merubahnya, tidak seperti Undang-Undang yang dibuat oleh manusia bahkan pernah kita sakralkan yang dalam sekejap dapat dirubahnya, “tegasnya.
Saat ini, tambah Djalal, kebiasaan membaca perlu terus dikembangkan untuk mendukung kemajuan ilmu pengetahuan. Karena hanya dengan proses ini masyarakat akan mampu membangun peradaban yang lebih tinggi, sehingga mampu berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami kemajuan. “Tanpa memiliki kebiasan membaca yang kuat kita akan sulit untuk menguasai ilmu pengetahuan,” tegas Djalal.
Djalal menjelaskan Al-Quran merupakan pedoman utama dalam menempuh lautan gelombang kehidupan dunia yang bergejolak terus menerus ini. Al-Qur’an penuh dengan tuntunan-tuntunan hidup untuk mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat serta Al-Quran merupakan Mukjizat yang abadi yang menundukkan semua generasi dan bangsa sepanjang masa.
Betapa sangat berdosanya kita semua yang pandai membaca Al-Qur’an menyaksikan rakyat dan saudara kita yang masih bodoh dan buta huruf, padahal dewasa ini Al-Qur’an sudah dapat dijumpai dimana-mana, baik di dalam komputer yang dapat dibawa kemana-mana dan didengar kapan saja, tetapi justru mengapa masih ada umat muslim yang belum bisa membacanya. “Betapa sangat meruginya orang yang buta huruf, karena mereka akan buta politik, ekonomi dan hukum, sehingga mereka akan jauh menuju kesuksesan, “terangnya.
Oleh karena itu, momentum peringatan Nuzulul-Qur’an ini hendaklah sama-sama kita jadikan titik-balik untuk mengaktualisasikan makna iqra’ dalam menyikapi fenomena kehidupan kita, “ujar Bupati Jember, MZA Djalal ketika memberikan sambutan peringatan Nuzulul Qur’an Selasa kemarin
Peringatan Nuzulul Qur’an kali ini hasil kerjasama antara Pemkab Jember dengan takmir masjid Al-Baitul Amin, Jember, hadir pula Bupati Jember MZA Djalal beserta Ibu Sri Wahyuni, unsur muspida dan para pejabat dilingkungan Pemkab Jember.
Sementara itu Ketua Penyelenggara, KH. Hasyim mengatakan kerjasama yang baik antara pengurus masjid jami’ Al Baitul Amin Jember dengan para takmir masjid se Kabupaten Jember serta dengan jajaran Pemkab ditingkat Kabupaten dan kecamatan, desa akan berjalan bagus, sehingga membuahkan rahmad bagi seluruh rakyat Jember yang sekarang sedang giatnya membangun baik fisik maupun rohani. “Kami pengurus masjid menyampaikan Ahlan Wah Sahlan kepada para jamaah semua, sehingga kegiatan yang bersifat spiritual akan meningkatkan kualitas baik manajemen masjid, khotib dll akan terwujud dimasa mendatang, “jelasnya.
Kedepan beliau bertekad akan menyelenggarakan festival budaya islami yang akan menambah semaraknya kegiatan Bulan Berkunjung Ke Jember Agustus 2009 mendatang. “Bila dalam memberikan sambutan kepada hadirin semua, baik berupa tempat atau lainnya, kami selaku penyelenggara menyampaikan permohonan maaf, “pintanya.
Kemudian acara diisi dengan tausiah yang menjelaskan bahwa tujuan diturunkannya Al-Qur’an kepada kita agar menjadi petunjuk bagi semua umat manusia, tetapi diawal Surat Al-Baqarah disebutkan Alloh SWT menyatakan bahwa Al-Qur’an itu hanya menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. “Kayaknya terkesan ada yang tidak sama dalam 2 ayat ini, “ungkapnya.
Dari 2 ayat ini para mufasir mencoba mempertemukannya dengan mengatakan bahwa sejatinya Al-Qur’an bisa menjadi petunjuk bagi semua umat manusia, tetapi tidak semua umat manusia mau menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk. “Dan yang mau menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hanyalah orang-orang yang bertaqwa kepada Alloh SWT, “katanya.
Diantara orang yang bertaqwa dan menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dalam kehidupannya, cirinya adalah orang beriman kepada yang Ghoib. “Bahwa mereka menyakini setelah kehidupan ada kematian dan ada dunia pasti ada akhirat, “terangnya. (*/tot)
Selengkapnya.....

THR PNS Pemkab Jember Akhirnya Dicairkan

0 komentar

Berita Jember, Bagi yang merayakan lebaran, pasti ada begitu banyak rencana setelah uang THR masuk ke kantong. Ada yang ingin secepatnya mudik lebaran ke kampung halaman untuk bersilaturahmi dengan sanak kerabat. Ada yang ingin membelikan baju baru untuk anak-anak. Ada yang ingin berwisata bersama keluarga. Pokoknya ada 1001 satu keinginan yang ingin dipenuhi setelah THR diterima.
Ada angin segar yang dapat dirasakan oleh ribuan PNS dan Rollstat Pemkab Jember, karena Pemkab Jember akhirnya mencabut surat edaran yang menyatakan bahwa tidak akan memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) kepada karyawannya beberapa hari lalu. Demikian ditegaskan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jember, Sugiarto SH, kepada wartawan usai mengikuti sidang paripurna di DPRD Jember, Senin (15/9).
Kata dia Bupati Jember MZA Djalal sudah mencabut pernyataannya terdahulu dan berencana memberikan THR kepada karyawannya. “Bupati akhirnya mencabut surat itu dan menyampaikan surat baru yang menyatakan bakal memberikan THR kepada semua karyawan, PNS dan Rollstaat, ”paparnya.
Besaran THR sendiri menurut Sugiarto tetap seperti tahun lalu. Sekitar Rp 100 ribu dipotong pajak dan totalnya mencapai Rp 2 miliar untuk lebih dari 20 ribu pegawai. “Yang mendapat jatah THR itu adalah khusus PNS dan rollstaat, honorer atau sukwan tidak termasuk. Itu kewajiban kepala unit kerja masing-masing, ”imbuhnya.
Tapi hingga kini pihaknya belum bisa menyebutkan kapan dana itu cair dan diterima karyawan. “Kami usahakan sebelum hari raya bisa dicairkan, kami akan usahakan, ”ujarnya.
Selain dana THR dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember secara resmi, Bupati Djalal juga menghimbau kepada seluruh Kepala Unit kerja untuk mencarikan THR tambahan kepada karyawan masing-masing. “Sudah tidak usah setor ke Bupati, carikan saja karyawan masing-masing, ”papar Djalal, pada apel bersama karyawan/ti Pemkab Jember kemarin.
Menurutnya dana Rp 100 ribu yang diberikan kepada karyawan itu dirasa masih kurang dan tidak layak, sehingga Kepala Unit Kerja diminta menyediakan anggaran lain untuk THR kepada stafnya.
Bagi seorang staf siapa yang tak senang menerima uang Tunjangan Hari Raya (THR), karena baru membayangkannya saja rasanya sudah ingin membeli ini-itu. Kendati terjadi setiap tahun, kebiasaan menghabiskan uang THR sepertinya sulit terelakkan.
Padahal, setiap akhir bulan puasa kita sebenarnya memiliki dua kali uang gaji. Satu kali gaji untuk membiayai kebutuhan sehari-hari, dan satu lagi untuk membiayai keperluan khusus di hari raya. “Namun, entah mengapa, sering kali godaan untuk berbelanja dan menghabiskan THR begitu besarnya, “keluh salah seorang pegawai Pemkab Jember sesaat setelah mendengar kabar THR akan dicairkan oleh Pemkab.(*/tot)
Selengkapnya.....

APB-Des Syarat Pencairan ADD

0 komentar

Berita Jember, Asisten I Pemkab Jember, Drs Hasi Madani, mengeluarkan pernyataan persnya menyusul keluhan tidak segera cairnya Anggaran Dana Desa (ADD) kepada 247 Desa menjelang tutup tahun anggaran 2008 ini. Menurut Hasi Madani, guna mewujudkan tata pemerintahan desa yang baik, perlu dibangun mekanisme dialog atau komunikasi antar kelembagaan desa, sehingga lembaga desa sama-sama merasa memiliki tata pengaturan.
Badan Perwakilan Desa (BPD) sebagai wakil dari masyarakat desa harus mengutamakan kepentingan masyarakat Desa sehingga menyangkut masalah rakyat, semua perbedaan persepsi dan kesalahpahaman untuk sementara dikendalikan. “Bicarakan baik-baik tentang pembangunan desa dan pemerintahan desa, sehingga tidak mengalami kemandegan pemerintahan desa ini,“ ujar Hasi Madani Asisten Administrasi Pemkab Jemkab Jember.
Kepala Desa sebagai pucuk pimpinan pemerintah di tingkat desa dalam melaksanakan tugas berkewajiban mempertanggung-jawabkannya kepada rakyat melalui Badan Perwakilan Desa dan menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Bupati.
Kalau Kades ada yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku semua itu ada prosedurnya dan akan diperiksa Badan Pengawas. “Karena tidak mudah memecat Kades semua itu ada aturan dan tata caranya, karena bicara tentang rakyat mari kita duduk bersama,” ujarnya.
Hasi hanya mengingatkan bahwa potensi pembangunan Desa melalu ADD harus menggunakan APBDes, dengan kerja sama sinergi antara BPD dengan Kades.Terutama terkait penetapan Perdes dan disahkan secara hukum oleh Badan Perwakilan Desa. Jika Badan Perwakilan Desa atau Kepala Desa tidak terlibat dalam penetapan Perdes maka peraturan itu tidak sah. “Perdes yang ditetapkan Badan Perwakilan Desa dan Kepala Desa juga termasuk penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB-des) setiap tahunnya,“ tegas Hasi Madani..
ADD adalah bagian dari APBD Kabupaten dan anggaran itu sekian persennya juga berasal dari dana perimbangan dari PBB. Selain itu didapat dari hasil evaluasi PBB. Dengan besarnya PBB dana dana perimbangan makin besar.Meski ada perbedaan persepsi dalam menjalankan tugas masing-masing antara BPD dan Kepala Desa, hendaknya cepat diselesaikan. “Segera rumuskan Perdes tentang APB-des sebagai syarat pencairan ADD,“ tandas Hasi Madani.Hasi menegaskan bahwa tidak kunjung cairnya ADD itu bukan karena Pemkab tapi Kades dan BPD sendiri yang tidak kompak. Karena hingga kini APBDes dan Perdes belum ada yang rampung. Ada yang menyusul sana sini tapi masih kurang. (*/tot)
Selengkapnya.....

September 12, 2008

Anak Yatim Piatu dapat bingkisan paket sembako dan uang saku

0 komentar

Berita Jember, Ratusan anak yatim dari berbagai panti asuhan di Kabupaten Jember menghadiri acara berbuka puasa bersama Bupati Jember MZA Djalal dengan Muspida plus, ulama, pimpinan organisasi keagamaan dan pejabat pemkab Jember di Aula PB Sudirman Jember. Acara berbuka puasa bersama yang berlangsung Kamis (11/9) malam tersebut dilanjutkan dengan shalat Mahgrib bersama bersama itu berlangsung dengan suasana penuh kekeluargaan.
Sebelum datangnya waktu berbuka yang ditandai dengan bunyi sirene dari Mesjid Jami’ Al Baitul Amin yang tidak jauh dari lokasi, orang nomor satu di Jember itu menyempatkan diri untuk memberikan arahan kepada undangan yang hadir. Djalal berharap agar kelak anak yatim ini menjadi anak yang berguna bagi nusam, bangsa dan agama.
Lebih jauh menurut Djalal silaturahmi yang kita laksanakan ini semoga mendapatkan berkah dari Alloh SWT “Tetap teguhkan komitmen kita dengan amar ma’ruf nahi munkar, “katanya.
Kepada para ustad, guru ngaji serta ulama di Kabupaten Jember itu dia berpesan “Berikan santapan rohani, sontoh dan suri serta perilaku yang baik agar masyarakat Jember bahagia dunia dan akhirta kelak, “pintanya.
Disisi lain, melalui acara berbuka puasa bersama ini kata Djalal juga akan lebih mempererat hubungan silaturahmi dinatara kita, maupun dengan Pimpinan Daerah.
Selain kepada para ulama dan ustad, Djalal juga berpesan kepada ratusan anak yatim yang berasal dari sejumlah panti asuhan yang ada di Kabupaten Jember. Djalal yang didampingi Ny. Sri Wahyuni Djalal mengatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten Jember juga tidak mengenyampingkan perhatiannya terhadap anak-anak yatim yang ada di Kabupaten Jember. “Hal ini terbukti, pertemuan dengan para anak yatim piatu dan pimpinan yayasan tidak hanya dilakukan seperti pada saat Bulan Ramadhan saja, namun kunjungan tersebut dilakukan oleh Bupati dan jajarannya pada setiap kesempatan.
Pada kesempatan tersebut Bupati Jember MZA Djalal bersama Ny. Sri Wahyuni Djalal memberikan secara simbolis bingkisan kepada ratusan anak yatim piatu masing-masing memperoleh paket sembako dan uang saku.. Tidak hanya para anak yatim yang dalam acara berbuka puasa itu tercatat yang hadir juga mendapatkan bingkisan berupa sarung dari bupati.
Dalam kesempatan itu, KH. Mansur dalam tauziahnya berharap kepada umat muslim untuk selalu merenungkan dan berusaha sekuat tenaga, karena selain kita seharian penuh menjalankan puasa, kita pada malam harinya melaksanakan taraweh serta memperbanyak membaca kita suci Al-Quran. “Dengan puasa, kita harus bisa menekan hawa nafsu kita masing-masing, sehingga terhindar dari hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa itu sendiri, “ajaknya.
Dan dalam merayakan hari kemenangan idul fitri nantinya diminta untuk lebih banyak meramaikan dan memakmurkan masjid dan mushola dengan banyak mendengungkan takbir, tahlil dan tahmid diseluruh pelosok daerah Jember ini. “Dengan takbir berharap siar agama akan lebih bermanfaat bagi kita semua, “ujarnya.
Sementara itu Kepala Kantor Infokom Jember, Drs. Agoes Slameto menyatakan, sehari sebelum melakukan acara berbuka puasa bersama ini, Djalal juga melaksanakan safari Ramadhan, ke beberapa kecamatan di daerah ini. Sementara untuk acara berbuka puasa bersama juga telah dilaksanakan mulai dari kalangan Pimpinan Daerah, tokoh ulama, tokoh agama, pemuda, pasukan kuning dan para tokoh masyarakat yang ada di Kabupaten Jember. (*/tot)
Selengkapnya.....

BLT Tahap 2 Siap Dicairkan

0 komentar

Berita Jember, Pencairan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap 2 untuk Rumah Tangga Sasaran (RTS) diseluruh wilayah Kabupaten Jember siap dicairkan oleh PT. Pos Jember pada bulan September ini. Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Kab. Jember, Drs. Suhanan, M.Pd saat rapat koordinasi pelaksaanaan pencairan dana BLT di kantor Dinas Sosial, Kamis (11/09).
Menurutnya, pembayaran BLT disetiap kecamatan di Kab. Jember akan dijadwalkan oleh Kantor Pos terhitung mulai 13 – 22 September 2008 bertempat dibalai desa/kelurahan.
Lebih lanjut Suhanan menyampaikan bahwa perlu ada koordinasi yang mantap tentang pencairan dana BLT. “Pada prinsipnya pihak Kantor Pos siap mencairkan dana BLT tahap 2 sebanyak 237.413 RTS diseluruh wilayah Kabupaten Jember”, tambahnya.
Dan RTS hasil verifikasi yang dilaksanakan melalui rembug desa, jelas ex-Kepala Sat Pol PP itu, ada sebanyak 22.734 RTS yang belum bisa direalisasikan pencairannya, mengingat kartu susulan BLT belum turun dari PT. Pos Pusat.
“Kami upayakan untuk menyelesaikan proses turunnya kartu tersebut agar BLT bisa dicairkan sebelum hari raya, tapi bila belum selesai, ya terpaksa pencairannya setelah hari raya”, tegas Suhanan.
Ia juga menandaskan, karena pencarian BLT kali ini bertepatan dengan bulan puasa, maka hendaknya ada koordinasi yang baik antara Muspika, Kepala Desa/Kelurahan dan kantor Pos Kecamatan agar tercipta kondisi yang kondusif maupun untuk mengurangi berkurangnya gejolak sosial di masyarakat.
“Dan bagi warga penerima yang sudah lanjut usia dan cacat, hendaknya didahulukan”, pesannya. Selain itu, akan ada pula penambahan loket dan petugas pelayanan agar tidak terjadi permasalahan-permasalahan yang mungkin akan muncul.
Suhanan mengingatkan, bagi peserta PKH di 11 kecamatan (Jombang, Kencong, Balung, Rambipuji, Sukorambi, Kaliwates, Patrang, Arjasa, Kalisat, Pakusari dan Mayang) harus dipastikan tetap mendapat BLT. “Jangan sampai kita mengambil hak orang lain, malah kalau bisa, kita hendaknya memberi untuk orang yang tidak mampu”, katanya berpesan.
Pelaksanaan pembayaran BLT di masing-masing desa/kelurahan akan tetap dipantau oleh UPP (Unit Pelaksana Program) BLT RTS. Dan setelah selesai pembayaran BLT, petugas seperti biasanya harus segera melaporkan hasil pelaksanaannya kepada Bupati Jember dan tembusan kepada Dinas Sosial.
“Ada hal penting lain pada bulan September ini, yaitu BPS akan mengadakan pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) yang hasilnya akan dijadikan acuan dalam program-program penanggulangan kemiskinan yang harus dipantau pelaksanaannya oleh perangkat desa setempat agar tepat sasaran”, kata Suhanan dengan tegas.
Sementara itu, menurut Kepala Kantor Pos Jember, Adi Sunanto yang juga hadir dalam acara itu menjelaskan jadwal pelaksanaan pembayaran BLT diseluruh wilayah Kab. Jember, yaitu tanggal 13 September (Kec. Balung, Puger, Gumukmas) ; 14 September (Kec. Ledokombo, Sumberjambe, Sukowono, Kalisat) ; 15 September (Kec. Semboro, Kencong, Jombang, Umbulsari) ; tanggal 16 September (Kec. Bangsalsari, Rambipuji) ; tanggal 17 September (Kec. Patrang, Panti, Sukorambi) ; tanggal 18 September (Kec. Jelbuk, Arjasa) ; tanggal 19 September (Kec.Silo, Mayang) ; tanggal 19 September (Kec. Silo, Mayang) ; tanggal 20 September (Kec.Sumbersari, Pakusari, Kaliwates) ; tanggal 21 September (Kec. Ambulu, Wuluhan, Tempurejo, Mumbulsari, Jenggawah, Ajung) ; tanggal 22 September (Kec. Tanggul, Sumberbaru).
Ada sebanyak 1.310 RTS yang belum mencairkan BLT tahap lalu. “Oleh karena itu, silahkan pada pencairan yang akan datang untuk membawa kupon yang lalu agar bisa dicairkan, sehingga mereka akan memperoleh sejumlah Rp 700 ribu sebagai rapelan dan untuk pencairan BLT tahap 2 ini warga RTS yang lain akan mendapat Rp 400 ribu”, kata Adi. (*/dn)
Selengkapnya.....

September 08, 2008

Bupati serahkan bingkisan kepada 150 orang pasukan kuning

0 komentar

Berita Jember, Momentum Bulan suci Ramadhan rupanya benar-benar dimanfaatkan oleh Bupati beserta pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember untuk menyempatkan diri bersilaturahmi yang dikemas ke dalam acara berbuka puasa bersama, setelah seharian disibukkan dengan tugasnya masing-masing.
Acara yang sangat akrab ini digelar di Aula PB Sudirman Kabupaten Jember, hari Jum’at (5/9) kemarin yang dihadiri oleh para pejabat SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dan anggota pasukan kuning.
Sambil menanti bedug pertanda berbuka puasa, seperti biasanya Bupati selalu memberikan arahan dan sambutan dihadapan hadirin yang datang pada saat itu. Menurutnya, di bulan puasa ini, hendaknya kita selaku umat yang beriman dapatnya meningkatkan iman dan taqwa (imtaq) kepada Allah SWT, karena di bulan ini merupakan bulan penuh ampunan dan baroqah dari Allah SWT. ”Bulan Ramadan hanya terjadi satu tahun sekali, karena itu pergunakan dan manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya untuk memohon ampun kepada Allah SWT atas segala kesalahan selama di dunia ini, ”ingat Bupati Djalal.
Mantan Kepala Dinas PU Propinsi Jawa Timur ini menambahkan, untuk memperoleh ampunan dari Allah SWT, dapat dilakukan dengan cara berpuasa, sholat tarawih dan salat wajib, bersedekah serta memberikan santunan kepada anak yatim, orang tua jumpo dan fakir miskin. ”Kalau semua itu dapat dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah SWT, maka seluruh dosa yang telah kita lakukan niscaya mendapat ampunan dari Allah SWT, ”ujar Bupati.
Hingga akhirnya waktu tibanya berbuka puasa, Bupati Djalal beserta umat muslim yang memadati Aula PB Sudirman tersebut menyantap hidangan yang disediakan. Setelah itu, bersama-sama menjalankan ibadah salat maghrib secara berjamaah.Dalam kesempatan yang sama, Bupati Jember MZA Djalal menyerahkan bantuan dan bingkisan kepada 150 orang pasukan kuning (Paskun) di Kabupaten Jember sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap masyarakat kecil didaerahnya. (*/tot)
Selengkapnya.....

September 04, 2008

0 komentar






Selengkapnya.....

Bupati Jember MZA Djalal dan rombongan mendarat mulus di Bandara Notohadinegoro Jember

0 komentar

Berita Jember, Kamis (4/9) siang kemarin sebuah pesawat komersial jenis LET 410 milik maskapai penerbangan PT Tri MG terbang dari Surabaya sekitar pukul 11.30, mendarat mulus di Bandara Notohadinegoro Jember pukul 12.00 Wib dengan membawa Bupati Jember MZA Djalal bersama rombongan untuk melakukan evaluasi kenyamanan dan kemudahan penumpang dalam memakai jasa angkutan udara, terkait telah dibukanya penerbangan Jember-Surabaya 3 kali sehari kecuali setiap hari Rabu.
Selain Bupati Jember MZA Djalal ada 14 pejabat yang ikut dalam rombongan tersebut diantaranya tampak Asisten II Drs. Edi B. Susilo, Kepala Kantor Infokom, Drs. Agoes Slameto, Kepala Bappekab, Drs. Mudhar Syarifudin, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Olong Fadjri Maulana, Kepala Dinas Perhubungan, Drs. Sunarsono, Kabag. Kesra Drs. Farouq, Kabag Ekonomi, Kabag Perlengkapan Drs. Ita P dan sejumlah pejabat lainnya di Jember.
Agenda singkat perjalanan Bupati Jember beserta rombongan pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dengan menggunakan pesawat komersial itu diantaranya untuk mengadakan evaluasi penerbangan menyangkut telah dibukanya penerbangan Jember-Surabaya oleh maskapai PT. Tri MG dengan menggunakan jenis pesawat LET 410.
Selain mengadakan evaluasi, salah satunya untuk melakukan promosi kepada masyarakat bahwa Bandara Notohadinegoro telah dioperasionalkan, sehingga masyarakat bisa memanfaatkan untuk melakukan perjalanan ke dan dari Jember-Surabaya. “Tidak usah takut naik pesawat, karena ternyata enak dan ini dilakukan untuk memberikan sentuhan psikologis kepada masyarakat, “ujarnya.
Dan yang tidak kalah pentingnya juga ditujukan untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki dan dibenahi, termasuk sekarang ini masyarakat kesulitan memperoleh tiket penumpang, karena masih minimnya loket untuk penjualannya. “Penumpang banyak yang belum tahu, dimana harus mendapatkan tiket +dan kedepan harus banyak kerjasama dengan pengelola Bandara Juanda untuk menjual tiketnya, “tegasnya.
Menyinggung soal promosi, menurut Bupati Jember MZA Djalal masih belum sempurna, kalau perlu dibeberapa tempat pelayanan publik seperti restoran, hotel dan lainnya ditempatkan banner-banner, baik di Jember maupun di Surabaya yang tepatnya di Bandara Juanda, kalau perlu dibuatkan yang lebih besar lagi, biar masyarakat mengetahui bahwa Jember-Surabaya telah ada penerbangan komersial, “ungkapnya.
Namun demikian yang lebih penting lagi agar masyarakat diberikan kemudahan untuk memperoleh tiket penumpang dan harus tahu dimana memperoleh tiket tersebut. “Dengan menggunakan pesawat sebesar Tri MG yang berpenumpang 18 orang, Bupati Jember sangat terkesan, karena terbang dengan ketinggian 8.000 kaki masih bisa melihat ke bawah dengan jelas, “katanya.
Meski baru ada satu maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Notohadinegoro Jember, namun maskapai penerbangan seperti Merpati juga telah melakukan Memory Of Understanding (MOU) dengan Pemerintah Kabupaten Jember yang sifatnya penjajakan landasan, maskapai ini masih akan membeli pesawat dari Cina. “Dan setelah semuanya lancar, maka akan ditambah lagi maskapai lainnya tentunya disesuaikan dengan anggaran yang ada, “tandasnya.
Dengan beroperasinya maskapai penerbangan Tri MG penerbangan komersial ini diharapkan dapat mengurangi waktu tempuh Surabaya-Jember melalui perjalanan darat, jika menggunakan pesawat, waktu tempuh yang diperlukan hanya sekitar 30 menit, sedangkan melalui jalur transportasi darat dibutuhkan sekitar empat hingga lima jam.
Selain itu penerbangan komersial ini juga ditargetkan dapat membuka ruang investasi di Jember dan sekitarnya. “Sebab para pelaku bisnis seringkali mengaku panjangnya waktu tempuh menghambat rencana pengembangan investasi di Jember dan sekitarnya, "kata Djalal.
Ternyata selain rombongan Bupati Jember, terdapat 3 orang penumpang umum diantaranya Ardianto Manager Branch Manager Permata Bank dan Achmad Subchan Director tps-Agro yang merasa sangat terkesan mengikuti perjalanan Surabaya Jember, “Meski dengan menggunakan pesawat dengan 18 penumpang, tetapi sangat enak berada didalamnya, “ungkapnya setelah mendarat dibandara Notohadinegoro Jember. (*/tot)
Selengkapnya.....

Jember Terbuka Lebar Untuk Investasi Ternak Sapi

0 komentar

Berita Jember, Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah yang diproyeksikan menjadi penghasil ternak sapi di Jawa Timur. ”Alam Kabupaten Jember sangat potensial sebagai lokasi pengembangan peternakan, tak hanya sapi, tapi juga kambing dan domba, “urai Bupati Jember MZA Djalal beberapa waktu lalu.
Untuk Bupati Jember, MZA Djalal mengajak kepada lapisan masyarakat, tidak saja yang ada di Kabupaten Jember, untuk memproduksi ternak sapi khususnya dalam penyediaan daging secara nasional. “Pokoknya Jawa Timur bagian Timur, mari berlomba-lomba untuk meningkatkan ternaknya, agar dapat memakmurkan dan memajukan bangsa ini, “ajaknya.
Atas nama masyarakat dan pemerintah Jember, Djalal akan membantu dan mendukung sepenuhnya apabila ada investor yang ingin menanamkan investasinya dibidang peternakan di Kabupaten Jember. “Karena iklim dan kelembaban, suasana dan suhu sangat mendukung untuk usaha ini, dan ketinggian tanah dari permukaan laut serta potensi pakan ternak cukup, “imbuhnya.
Kepada para petani dan peternak diminta untuk tidak pernah mengenal menyerah berusaha di bidang perternakan. “Silahkan para petani dan peternakan untuk mencari pengetahuan dan pengalaman cara beternak sapi yang baik, dan mengembangkan usahanya, “pintanya.
Sebenarnya usaha bidang peternakan sapi potong tambah Djalal lagi, sangat besar peluangnya dalam meningkatkan ekonomi rakyat. Jika benar-benar usaha ini dilakukan, hasilnya cukup fantastis dan secara rasio bisnis ini sangat menguntungkan. ”Ke depan, kita ingin pelaku usaha ini benar-benar siap bekerja keras, mau belajar sesuai standar prosedur peternakan.
Sementara itu Ir. Dalhar mengatakan potensi sapi potong di Kabupaten Jember mempunyai populasi berkisar 210.000 ekor sapi dan ini sangat mendukung upaya pemerintah dalam swasembada daging pada tahun 2010 mendatang. “Tahun 2010, kita diharapkan sudah bisa swasembada daging, “ungkap Ir. Dalhar, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jember beberapa hari lalu di Tanggul.
Sedangkan untuk lokal Kabupaten Jember saja, jumlah populasi sapi potong sudah mencukupi, namun secara nasional masih harus terus berupaya meningkatkan produksinya. Untuk hidup sehat dibutuhkan 7,6 kg/kapita/tahun, jumlah kebutuhan daging dengan jumlah penduduk Jember sudah mencukupi. “Namun demikian konsumsi daging tidak hanya dipenuhi dari daging sapi, melainkan dari ayam potong, kambing, domba dan ikan, “lanjutnya.
Untuk pemasaran daging sampai ke kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, Jember setiap tahunnya mengirimkan berkisar antara 23 ribu s/d 25 ribu ekor. Untuk itu dalam beternak, baik sapi maupun kambing, penyakit yang harus diwaspadai menurut Dalhar diantaranya penyakit mata, dan demam. “Ini dilakukan untuk menunjung keberpihakan daerah terhadap peternakan sapi di Kabupaten Jember, “harapnya.
Sedangkan produksi susu sapi di Kabupaten Jember masih sangat sedikit rata-rata produksi susu 10 s/d 15 liter/hari/ekor dari jumlah sapi perah 500 ekor di Kabupaten Jember. “Dan setiap dua hari sekali, kita sudah mengirimkan susu ke Indo-lacto sekitar 200 s/d 500 liter/duahari, “jelasnya.
Untuk pengembangan ternak sapi program Inseminasi Buatan (IB) satu tahunnya berkisar antara 60.000 s/d 70.000 dosis yang berarti dalam satu tahunnya diharapkan akan lahir anakan sapi minimal 50.000 ekor/tahun. “Untuk sirkulasi daging di Kabupaten masih memungkinkan dan cukup, “tandasnya.
Upaya itu telah ditempuh dengan memperbanyak inseminator yang dahulunya 54 orang inseminator bertambah menjadi 69 orang inseminator yang berada diseluruh wilayah Kecamatan. “Inseminator ini bertugas untuk melaksanakan kawin suntik dan sekaligus memberikan penyuluhan kepada para peternak, “ungkapnya.
Bahkan, sebagian kelompok dan perorangan telah melakukan usaha ternak sapi dengan kesadarannya. Di tingkat ini, sebagian warga telah menjadikan ternak sapi sebagai usaha sungguhan, bukan usaha sampingan lagi. (*/tot)

Selengkapnya.....

Safari Ramadhan Bupati Jember Bersama Muspida sebagai Ajang Silaturahmi

0 komentar

Berita Jember, Perjalanan Safari Ramadhan Bupati Jember beserta Muspida dan Pejabat lingkup Pemkab Jember, Rabu (3/8) berawal di Kecamatan Bangsalsari. Safari Ramadhan menurut penuturan Bupati Jember merupakan perjalanan yang menggembirakan, karena dalam kesempatan tersebut ia bersama pejabat lainnya bisa bersilaturrahmi dan melihat langsung kondisi warganya.
Lebih lanjut Bupati Djalal berharap perkokoh Ukhuwah Islamiyah diantara kita untuk menciptakan kerukunan umat beragama menuju masyarakat damai dan sejahtera. “Lakukan gotong royong satu sama lainnya, sebab dengan tebaran ulama dan umaroh, hidup rukun akan bisa tercapai, “harapnya.
Dengan lebih banyak melakukan amal ibadah dibulan suci Ramadhan ini, terutama dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak kita, niscaya umat Islam akan dapat meningkatkan pengetahuannya disegala bidang. “Kedepan umat Islam Jember akan mampu menumbuhkembangkan ekonomi, budi pekerti dan Aklaqnya dengan baik, “yakinnya.
Bupati minta selalu mengedepankan kerjasama diantara kita untuk menuju suatu kemajuan daerah yang lebih baik, “pungkasanya.
Kegiatan yang diagendakan selama bulan Ramadan ini adalah momen silahturahmi para pejabat Jember dengan seluruh lapisan masyarakat. Pasalnya kegiatan keagamaan seperti ceramah agama oleh pemuka agama Islam juga dilaksanakan. “Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk silahturahmi serta kepedulian pemerintah daerah kepada sesama umat beragama khususnya yang beragama muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa, “ujarnya.
Tujuannya, untuk meningkatkan iman dan takwa. Selain itu juga dikatakan bahwa bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. “Kesempatan ini hendaknya sebisa mungkin dimanfaatkan dengan amal dan ibadah, ”Pungkasnya.
Dalam kesempatan itu juga diserahkan secara simbolis bantuan berupa uang tunai kepada pondok pesantren dan guru ngaji yang ada di Kabupaten Jember masing-masing sebesar Rp. 10 juta dan Rp. 400 ribu. “Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan terutama kepada para guru ngaji, “harapnya.
Sedangkan simbolis bantuan tersebut diberikan kepada PP Nuris di Desa Gumukbanji Kecamatan Kencong dan Antok Irianto Desa Kecong, PP Raudlatul Tholabah Desa Paleran dan Ustadi Desa Umbulsari, PP Assalam II Desa Wringin Agung dan Abu Tholib Desa Jombang, PP Al-Muafi Desa Kepanjen dan Syamsuri Syaiful Desa Gumukmas, PP Nurul Jadid Desa Tanggul Kulon dan Fairus Zubaidi Desa Tanggul Wetan, PP Miftahul Ikhlas Desa Pringgowirawan dan Imam Sahroni Desa Yosorati, PP Hidayatullah Musta’alimin Desa Pondokm Dalem dan Nur Hariri Desa Semboro, PP Haudhul Wildan Desa Gebang Langkap dan A. Fauzi Umami Desa Bangsalsari. (*/tot)
Selengkapnya.....
Designer: Douglas Bowman | Dimodifikasi oleh AdiGuna Original Posting Rounders 3 Column