Juli 01, 2008

Jember duduki ranking 2 produksi padi Jawa Timur


Berita Jember, Meski Kabupaten Jember menduduki ranking kedua produksi beras se-jawa timur setelah Kabupaten Lamongan, ternyata masyarakat belum sepenuhnya mematuhi penggunaan pupuk kimia dan cenderung menggunakannya berlebihan, padahal dengan pemakaian pupuk yang berlebihan akan merusak struktur tanah yang ada. Untuk itu diminta para petani lebih memanfaatkan pupuk organik untuk mengembalikan unsur hara dalam tanah. Demikian diharapkan Wakil Bupati Jember Kusen Andalas ketika melakukan temu wicara dan panen raya padi Adirasa, tanam perdana kedelai grobogan dan wilis di Desa Paleran Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember, Senin (30/6) kemarin.
Dengan adanya Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang ada di desa ini merupakan solusi untuk memberikan pemahaman kepada petani dalam meningkatan hasil produksi pertaniannya. “Coba kalau didesa Paleran ini semua petaninya mengikuti anjuran dari BPTP, maka hasil produksi pertaniannya pasti meningkat, “harapnya.
Disisi lain Kusen Andalas berharap agar Kelompok Tani (Gapoktan) ini kedepan harus bisa merubah manajemennya, bukan hanya sistem untuk menanggulangi penyakit, penggunaan bibit tetapi lebih dari itu model kelompoknya ini harus juga efektif. “Apalagi dengan adanya klinik pertanian prima tani ini, para petani harus bisa mandiri dan bergabung dengan prima tani ini, “katanya.
Dengan hadirnya BPTP didaerah ini diharapkan sistem pertanian yang ada di Kabupaten Jember akan lebih maju lagi, bisa efisien dan hasil produksinya lebih meningkat lagi. “Kelompok tani harus mempunyai keahlian masing-masing sesuai dengan bidang pertanian yang ditekuni, “ujarnya.
Sementara itu Wakil Kepala Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur, DR. Nasikin mengatakan bahwa target hasil padi Jawa Timur untuk tahun 2008 sebesar 10,02 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) dan saat ini hasilnya sudah melampaui target yaitu sebesar 10,3 juta ton GKG. “Jadi apa yang sudah kita capai melampaui target Jawa Timur, “ujarnya.
Hal itu dikarenakan awal tahun 2008 ini merupakan panen padi dari musim tanam tahun 2007 kemarin dan pada musim tanam ketiga ini, Nasikin optimis panen akan berhasil karena padi ketiga ini yang tanam mereka yang mempunyai cukup air, matahari dan hama penyakitnya rendah. “Untuk mengantisipasi panen ketiga ini, begitu musim hujan turun, harus secepatnya mulai tanam padi, “harapnya.
Sedangkan hasil panen tahun 2007 kemarin sebesar 9,4 juta ton GKG dan mengalami surplus 2,7 juta ton. “Dan minimal untuk tahun ini hasil produksi Gabah sebesar 10,02 juta ton GKG, “tandasnya.
Untuk itu Nasikin juga berharap kepada Poktan agar memantuhi anjuran BPTP melalui Prima Tani untuk mengunakan pupuk berimbang, pupuk organik dan pencegahan penyakit harus diperhatikan, “Agar hasilnya akan lebih meningkat untuk menyokong pangan di Kabupaten Jember, “katanya.
Sedangkan PPL Kecamatan Umbulsari, Samidi melaporkan bahwa tanaman padi di desa Paleran ini seluas 465 ha yang terdiri dari padi Hibrida Adirasa seluas 65 ha yang dikelola oleh 5 Poktan dan seluas 400 ha tanaman padi cibogo yang dikelola oleh 13 Poktan.
Dan hasil ubinan padi Adirasa musim tanam tahun ini dengan ukuran 2,5 x 2,5 meter menghasilkan 6,2 kg atau 10 ton Gabah Kering Panen (GKP), sedangkan padi jenis Cibogo dengan ukuran 2,5 x 2,5 meter menghasilkan gabah kering panen 4 kg atau 6,4 ton ha. Jadi ada selisih kurang lebih 3,6 ton/ha, dan kalau di desa Paleran ada 400 ha pada MH tahun depan, sehingga ada peningkatan hasil sebesar 1.312 ton/ha, “Jadi ini merupakan tugas dari Poktan untuk menanam padi hibrida yang sudah dianjurkan pemerintah, “katanya. (*/tot)

Tidak ada komentar:

Designer: Douglas Bowman | Dimodifikasi oleh AdiGuna Original Posting Rounders 3 Column