Juli 17, 2008

Tahun 2006 Ikut KF, Sekarang Bisa Usaha Sendiri


Berita Jember, Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) meski telah usai namun menyisakan kenangan bagi masyarakat Jember. Terlebih dengan peserta pameran berasal dari Pakusari beberapa waktu yang lalu Alon-alon Jember.
Tidak lain kelompok itu, KBU (Kelompok Belajar Usaha) Suaka Anak Negeri Sumberpinang-Pakusari yang telah bertahun-tahun sambil belajar dibuta aksara pada tahun 2006, kelompok itu sekarang bisa menekuni usaha dengan membuat kerajinan tempat buah, baki, asbak dan sebagainya.
Proses membuat menurut Rosidi (35) cukup mudah dan gampang membutuhkan waktu yang tidak begitu lama. “Hanya sekitar 1-2 jam dalam menyelesaikan satu unit tempat buah seperti yang dicontohkan oleh Bapak Bupati ke Bapak Gubenur itu,”ungkapnya.
Kesederhanaan alat yang dibutuhkan dalam memprosesnya cukup sederhana yakni dengan menggunakan gergaji, rempelas, rancangan sket, plitur. “Hanya saja yang rumit membuat alat gergaji dengan dirancang memakai alat penggerak (Dinamo) yang berfungsi menggerakkan gergaji secara fertikal,”jelasnya.
Dengan menggunakan alat itu dari jumlah 7 orang masing-masing punya tugas sendiri. “Ada yang gergaji, ada yang rempelas, ada mlitur sampai dengan finishing dan pengepakan didalam kerdus,”paparnya.
Ketrampilan berawal dari pelatihan dari Dinas Pendidikan Jember yang diberikan kepada pihaknya selama mengenyam pada pendidikan non formal. “Sehingga kami bisa sedikit terampil membuat berbagai jenis perangkat rumah tangga yang praktis dibawa kemana-mana,”tambahnya.
Selama sehari pihaknya bisa memproduksi cukup banyak dan masing-masing jenis sangat variatif . “tergantung tingkat kesulitan dari barang yang dibuatnya, seperti keranjang dari jumlah 7 orang sehari bisa membuat 10 buah, asbak bisa 10-25 buah, baki bisa 20-25 buah perhari,”uajrnya.
Sehingga dari ketrampilan itu pihaknya bersama-sama bisa memproduksi banyak dan bisa dijual selain di Jember juga di luar kota. “Pembeli dari Bali sudah tahu dan datang sendiri kesini karena yang kami produksi sangat unik,”tambahnya.
Kerajinannya KBU Suaka Anak Negeri banyak diminati masyarakat ketika melihatnya selain mudah dijinjing juga memiliki nilai seni yang tinggi. “Karena selain memiliki ciri khas tersendiri, juga tidak dimiliki oleh daerah lain dan bahkan pembeli dari Bali banyak yang order kesini,”cetusnya.
Karena bahannya sangat mudah didapatkan dimanapun sehingga mempengaruhi harganya per unitnya. “Perbuah, seperti keranjang buah yang saya buat cukup murah dijamin bisa terjangkau oleh masyarakat dan kami tidak mematok harga yang mahal,”kilahnya.
Dalam penbinaan yang telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan lewat Seksi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) kelompok KF di Sumberpinang yang telah memiliki potensi untuk melakukan pelatihan. “Sehingga intruksturnya kami ambil dari warga sekitar yang memiliki ketrampilan lebih dan berpengalaman untuk melatih warga lainnya,”jelas Kasi PLS Sudiyono.
Tidak hanya pelatihan yang disentuh oleh Dispendik Jember namun pembinaan lewat pemberian dana segar untuk KBU itu. “Meski kecil namun diharapkan bisa mengembangkan usaha kelompok itu,”pungkas Sudiyono.
Lebih lanjut diungkap oleh Sudiyono kedepan pihaknya berharap ada dukungan dari bergai pihak unit keja di Jember untuk mengembangkan kelompok belajar usaha yang telah memiliki usaha.
“Artinya SKPD yang berkopenten dapatnya membantu memasarkan entah lewat pameran, publikasi lewat internet, tabloid yang dimiliki dinas terkait atau bersyukur sekali ikut mengembangkan usahanya dan alat produksinya,”terangnya. (*/jok)

Tidak ada komentar:

Designer: Douglas Bowman | Dimodifikasi oleh AdiGuna Original Posting Rounders 3 Column