Agustus 25, 2008

Muncul Wajah Kegembiraan Janda dan Duda Kaum Dhuafa


Kegembiraan dalam memperingati HUT RI ke 63 di Jember tidak saja tersaji berbagai event dalam BBJ 2008. Namun kemarin para kaum dhuafa dan penjaga Kereta Api di Jember merasakan kegembiraannya setelah menerima bantuan dari Bupati Jember.
Ada sejumlah 100 orang kaum dhuafa dan 60 orang penjaga kereta api yang hadir di Pendopo Wahya Wibawa Graha untuk menerima bingkisan sembako sebagai wujud membagi kebahagian dengan para kaum dhuafa dan penjaga lintasan di Jember dalam rangka memperingati kemerdekaan RI.
Kegembiraan terungkap ketika janda dari Dusun Sumberjeding meski harus berangkat menyiapkan diri mulai jam 5 pagi menuju ke Balai Desa Seputih-Mayang naik truk untuk menuju ke pendopo Bupati Jember. “Mator kaso’on benyak, rajeh peparengah, dher mogeh benyak gentenah (Trima kasih banyak, besar gantinya dan semoga banyak gantinya),”ungkap Bu. Muhari yang berusia senja dengan sambil makan sirih.
Wujud kegembiraan tercermin juga dari wajah Murasir yang keseharian bekerja sebagai pengrajin keranjang di dusunnya. “Allhamdulilah, Beres-ah gebye atanak bisa semenggu pak reng coma kesorang, sarongah gebye abejeng (Berasnya untuk dimasak bisa jadi seminggu karena hanya 1 orang dan sarongnya untuk sholat),”ujar pak tua yang tidak memiliki istri dan anak seorangpun.
Lain lagi dengan cerita dari Kusnadi (54) salah satu penjaga pintu kereta api di Jalam Melati Jember yang paling tua, mengungkapkan kegembiraan dengan karena bari kali ini bisa masuk ke pendopo dan bertemu dengan istri Bupati Jember. “Selama saya bertugas di Jember baru kali ini saya bisa masuk ke pendopo dan saya sangat bersyukur sembako yang diberikan ini untuk menymbung hidup karena banyak kebutuhan,”jelas PNS yang memiliki pangkat IIB ini.
Dalam aksi sosial kemarin yang hadir kebanyakan kaum dhuafa sebagai penyandang janda dan duda yang mempunyai mata pencarian kesehariannya sebagai petani pengasak di Desa Seputih. “Bakti sosial ini merupakan kolaborasi pihaknya dari bagian ekonomi dengan PKK dan Bagian Kesra yang setiap bulannya memberikan bantuan sembako kepada 4 desa binaan dan 1 Desa Seputih,”tandas Kabag Ekonomi, Ir Erni Setianingrum.
Sementara itu Sri Wahyuni Djalal sebelum memberikan simbolis bingkisan kepada kaum dhuafa dan penjaga kereta api. Berkesempatan memberikan sambutan dengan berbahasa madura. “Dalam HUT ini mari kita lakukan kebaikan dan supaya rukun sesama tetangga, tak oleh ngrasani gih,”pintanya dengan disambut anggukan para undangan.
Selanjutnya istri orang nomor satu ini di Jember, berpesan agar agar salah satu isi bingkisan yang diberikan untuk semakin menggiatkan imannya. “Bereng genekah sopajeh eyanggui sholat, bik shlolatah jen rajin gih,”pungkas Sri Wahyuni Djalal sambil dijawab serentak oleh para undangan “enggih”.
Terkahir juga sempat memberikan harapanya kepada 60 orang penjaga pintu kereta api di 20 titik di wilayah Jember. “Agar bisa melaksanakan tugas lebih baik lagi dimasa-masa mendatang sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh kita semua dan terima kasih selama ini telah mengamankan masyarakat Jember ketika melintasi jalan itu,”terangnya. (*/jok)

Tidak ada komentar:

Designer: Douglas Bowman | Dimodifikasi oleh AdiGuna Original Posting Rounders 3 Column