Suhu kemeriahkan memperingati Hari Kemerdekaan RI di Jember mulai meradang. Bertepatan Bangsa Indonesia memproklamasikan diri pada hari Jum’at 63 tahun yang lalu. Hari jum’at kemarin persis dimulainya peringatan HUT RI di Jember selama satu bulan penuh.
Banyak hal menarik yang bakal ditemui oleh masyarakat Jember maupun dari luar kota ketika berada ke Jember. Para pelajar di Jember sedang melakukan penyambutan HUT RI. “Wujudnya anak-anak kita baik berangkat maupun pulang sekolah akan selalu mengibarkan bendera kecil sebagai wujud menyambut HUT RI di Jember,”ungkap Djuwito ditemui diruang kerjanya kemarin.
Namun tidak saja pelajar yang berpartisipasi menyambut HUT RI di Jember. Oleh Djuwito diminta semua element masyarakat ikut terlibat dan melibatkan diri dari berbagai event. “Minilmal ikut menyambut tamu dengan senyum dan keramahannya,”harapnya.
Bentuk woro-woronya dari panitia HUT RI di Jember sebenarnya tidak hanya itu. Banyak yang sedang dilakukan seperti kemarin menandai dimulainya BBJ pada tanggal 1 Agustus 2008. “Ada sekitar 1.043 motor yang akan berkeliling kota dan kecamatan, terbagi 7 rombongan berikut rute yang dikelilinginya,”terang Djuwito.
Pada kirab BBJ kemarin menurut Djuwito tidak terbatas pesertanya dari unit kerja di lingkungan Pemkab Jember, tetapi bisa masyarakat mengabung mengikutinya, bisa berbagai organisasi politik dan club motor bisa mengikuti kirab itu. “Itu merupakan wujud partisipasi dari masyarakat Jember untuk meramaikan BBJ dalam rangka HUT RI di Jember,”cetusnya.
Diakui tanpa keterlibatan dari masyarakat memperingati Hari Kemerdekaan di Jember tidaklah mungkin dapat meriah. “Sebagai indikatornya keberhasilan kegiatan HUT di Jember tentunya masyarakat harus terlibat, dari berbagai yang event disuguhkan untuk masyarakat,”tuturnya.
Sebagai wujudnya, masyarakat selain membersihkan lingkungan masing-masing dan mengibarkan bendera merah putih satu tiang penuh selama satu bulan penuh. “Jangan lupa masyarakat Jember yang lagi berkendaraan di siang hari untuk menyalakan lapunya, agar tamu ketika ke Jember bertanya-tanya,”ujarnya.
Bertanya, ada apa di Jember yang tidak biasanya pelajar saat berangkat dan pulangnya selalu mengibarkan bedera kecil. “Diharapkan warga luar kota bertanya dan terjawab juga ketika datang dan melihat berbagai event di Jember. Pada akhirnya memberikan kesan positif kepada Jember,”tandasnya.
Sementara itu Kepala SDN Jember Lor III yang secara kebetulan letak sekolahnya di jalur propensi, pihaknya menyambut HUT RI di Jember dengan meminta setiap murid membeli bendera kecil. “Anak-anak saya minta baik berangkat maupun pulangnya agar mengibarkan benderannya,”ujar Titik.
Lebih lanjut menurut Tititk kemarin anak-anak sudah mulai mengibarkan bendera saat dijemput orang tuanya atau saat naik becak. “Anak-anak dengan langkah itu merasa senang, sambil meniupkan bendera juga memainkan benderanya,”jelasnya. (*/jok)
Banyak hal menarik yang bakal ditemui oleh masyarakat Jember maupun dari luar kota ketika berada ke Jember. Para pelajar di Jember sedang melakukan penyambutan HUT RI. “Wujudnya anak-anak kita baik berangkat maupun pulang sekolah akan selalu mengibarkan bendera kecil sebagai wujud menyambut HUT RI di Jember,”ungkap Djuwito ditemui diruang kerjanya kemarin.
Namun tidak saja pelajar yang berpartisipasi menyambut HUT RI di Jember. Oleh Djuwito diminta semua element masyarakat ikut terlibat dan melibatkan diri dari berbagai event. “Minilmal ikut menyambut tamu dengan senyum dan keramahannya,”harapnya.
Bentuk woro-woronya dari panitia HUT RI di Jember sebenarnya tidak hanya itu. Banyak yang sedang dilakukan seperti kemarin menandai dimulainya BBJ pada tanggal 1 Agustus 2008. “Ada sekitar 1.043 motor yang akan berkeliling kota dan kecamatan, terbagi 7 rombongan berikut rute yang dikelilinginya,”terang Djuwito.
Pada kirab BBJ kemarin menurut Djuwito tidak terbatas pesertanya dari unit kerja di lingkungan Pemkab Jember, tetapi bisa masyarakat mengabung mengikutinya, bisa berbagai organisasi politik dan club motor bisa mengikuti kirab itu. “Itu merupakan wujud partisipasi dari masyarakat Jember untuk meramaikan BBJ dalam rangka HUT RI di Jember,”cetusnya.
Diakui tanpa keterlibatan dari masyarakat memperingati Hari Kemerdekaan di Jember tidaklah mungkin dapat meriah. “Sebagai indikatornya keberhasilan kegiatan HUT di Jember tentunya masyarakat harus terlibat, dari berbagai yang event disuguhkan untuk masyarakat,”tuturnya.
Sebagai wujudnya, masyarakat selain membersihkan lingkungan masing-masing dan mengibarkan bendera merah putih satu tiang penuh selama satu bulan penuh. “Jangan lupa masyarakat Jember yang lagi berkendaraan di siang hari untuk menyalakan lapunya, agar tamu ketika ke Jember bertanya-tanya,”ujarnya.
Bertanya, ada apa di Jember yang tidak biasanya pelajar saat berangkat dan pulangnya selalu mengibarkan bedera kecil. “Diharapkan warga luar kota bertanya dan terjawab juga ketika datang dan melihat berbagai event di Jember. Pada akhirnya memberikan kesan positif kepada Jember,”tandasnya.
Sementara itu Kepala SDN Jember Lor III yang secara kebetulan letak sekolahnya di jalur propensi, pihaknya menyambut HUT RI di Jember dengan meminta setiap murid membeli bendera kecil. “Anak-anak saya minta baik berangkat maupun pulangnya agar mengibarkan benderannya,”ujar Titik.
Lebih lanjut menurut Tititk kemarin anak-anak sudah mulai mengibarkan bendera saat dijemput orang tuanya atau saat naik becak. “Anak-anak dengan langkah itu merasa senang, sambil meniupkan bendera juga memainkan benderanya,”jelasnya. (*/jok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar